Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

KA Bandara Soekarno-Hatta dan Problematika Layanan Jalur Duri-Tangerang

31 Maret 2018   06:19 Diperbarui: 31 Maret 2018   14:08 3257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KA Bandara Soekarno Hatta (BSH) yang diresmikan Presiden Jokowi pada akhir 2017, mengumumkan menambah frekuensi perjalanan mulai Kamis, 29 Maret 2018. PT Railink akan menambah frekuensi perjalanan KA BSH dan mengurangi waktu tempuh perjalanan. Bersamaan dengan itu, PT KCI menyesuaikan frekuensi perjalanan dan pelayanan di lintas Duri-Tangerang PP dengan mengoperasikan KRL dengan SF dari 8 menjadi 12 kereta.

PT Railink akan menambah frekuensi perjalanan KA BSH menjadi setiap 30 menit sekali dengan waktu tempuh lebih singkat menjadi 46 menit. "Demi mempermudah calon penumpang KA Bandara untuk menyesuaikan jadwal keberangkatan maupun ketibaan penerbangannya dengan jadwal keberangkatan Kereta Api Bandara, kami menambah jadwal perjalanan," terang Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto.

Selain menambah frekuensi perjalanan, KA BSH juga mempercepat waktu tempuh menjadi 46 menit. "Waktu tempuh juga akan berkurang menjadi hanya 46 menit untuk perjalanan dari Stasiun BNI City menuju Stasiun Bandara Soekarno Hatta," lanjut Heru.

Dengan perubahan dan penambahan dari jadwal sebelumnya maka akan ada perubahan jadwal. "Ini merupakan upaya Railink untuk secara berkelanjutan meningkatkan layanannya dengan beberapa inovasi yang akan segera diimplementasikan dalam waktu dekat, termasuk penambahan Stasiun Layanan Kereta Api Bandara," jelas Heru.

Stasiun Duri. Dok.pribadi
Stasiun Duri. Dok.pribadi
Sementara PT KCI sebagai pengelola KRL pada lintas Duri-Tangerang meejelaskan saaat ini KRL dilayani dengan 4 rangkaian KRL dengan SF 8 kereta. Mulai 29 Maret 2018, PT KCI telah mengoperasikan rangkaian KRL dengan SF 12 kereta sebanyak 2 rangkaian dengan SF 12 pada lintas Duri-Tangerang. "Ini merupakan bentuk dukungan kami untuk kelancaran operasional serta layanan KA Bandara dengan tetap mengakomodir kebutuhan para pengguna KRL," jelas Direktur Operasi dan Pemasaran KCI Subakir.

Berbagai fasilitas pelayanan guna menunjang beroperasinya rangkaian KRL formasi 12 kereta telah disiapkan PT KAI dan KCI, dengan perpanjangan peron di seluruh stasiun lintas Duri-Tangerang. Dari 11 stasiun yang dilewati KRL lintas tersebut, saat ini seluruhnya telah mampu melayani KRL dengan formasi 12 kereta.

Terkait dengan frekuensi perjalanan KRL, mulai 29 Maret, perjalanan KRL lintas Duri-Tangerang PP akan dikembalikan sesuai Gapeka 2017 yang diberlakukan oleh pemerintah, yaitu 80 perjalanan KRL per hari, dari sebelumnya 90 perjalanan per hari, berkurang 10 perjalanan. Jadwal keberangkatan kereta pertama dari Stasiun Tangerang ke Duri mulai pukul 03:55 WIB, sedangkan kereta pertama dari Stasiun Duri ke Tangerang pukul 04:45 WIB, jadwal kereta terakhir dari Stasiun Tangerang ke Duri pukul 23:30 WIB dan KA terakhir dari Stasiun Duri ke Tangerang pukul 00:45 pukul WIB keesokan harinya.

Pelayanan alur pergerakan penumpang dan manuver KA BSH
Alur pergerakan penumpang di Stasiun Duri telah dimulai Minggu (25/3). Peron jalur lima Stasiun Duri telah dibuka untuk melayani naik dan turun pengguna KRL Duri-Tangerang PP. Seiring dengan dibukanya peron jalur lima, pembagian area naik-turun di Stasiun Duri diatur sbb:

  • Peron Jalur 1: Melayani KRL tujuan Angke-Kampung Bandan-Jatinegara
  • Peron Jalur 2: Melayani KRL Tujuan Tanah Abang- Manggarai- Depok- Bogor
  • Peron Jalur 3: Melayani KA Bandara Soekarno Hatta
  • Peron Jalur 4: Melayani KA Bandara Soekarno Hatta dan masih memungkinkan untuk melayani naik turun pengguna jasa KRL melalui pengaturan operasional
  • Sedangkan Peron Jalur 5: Melayani KRL Duri-Tangerang

Untuk mengakomodasi pengguna yang akan berpindah jalur/transit di Stasiun Duri, pada masing-masing peron jalur satu dan jalur lima tersedia satu eskalator untuk naik dan turun. Pengguna juga dapat menggunakan jalur penyeberangan sementara yang tersedia di ujung peron arah Tanah Abang/Grogol yang menghubungkan jalur satu, jalur empat, dan jalur lima. Selain itu PT KCI juga akan membangun tangga manual di jalur satu dan jalur lima untuk menyebar titik pengguna berpindah peron melalui bangunan stasiun.

Sejak bangunan baru Stasiun Duri rampung, seluruh pelayanan pengguna juga dipusatkan di lantai atas bangunan baru. Layanan tersebut termasuk toilet, mushala, dan pos kesehatan. Akses keluar masuk stasiun juga dilayani di bangunan baru dengan tujuh gate untuk masuk dan enam gate untuk keluar. Untuk mengakses area pelayanan pengguna ini, tersedia dua eskalator naik, dua eskalator turun, dan satu lift di hall Stasiun Duri.

Terkait KA Bandara, untuk sementara Stasiun Duri belum melayani naik dan turun pengguna KA Bandara. PT KAI, Railink, dan KCI terus mendukung program pemerintah dalam menghadirkan berbagai pilihan moda transportasi bagi masyarakat, termasuk integrasi transportasi KRL dengan KA Bandara Soekarno-Hatta.

Pelayanan baru di Stasiun Duri dikeluhkan pengguna jasa. Beberapa penumpang yang curhat dan dimuat di detikcom menyatakan pengaturan menggunakan satu eskalator menyebabkan crowded karena penumpang berebut untuk naik turun tangga eksalator dalam berpindah kereta. Atas keluhan tersebut PT KAI akan menambah tangga manual untuk menyebar akses di beberapa titik.

Penumpang KRL dan pengguna KA BSH ke depan akan terus tumbuh, sama-sama bertambah. Pertambahan volume penumpang dan hanya mengandalkan Stasiun Duri untuk mengakomodasi KA BSH dan KRL lintas Duri-Tangerang akan menambah crowded pelayanan, terutama saat manuver penumpang transit. Ke depan PT KAI-KCI dan PT Railink perlu menggunakan Stasiun Angke untuk berbagi peran dalam pelayanan KA Bandara dan KRL Duri-Tangerang.

Stasiun Angke tidak jauh dari Stasiun Duri, dan memiliki 4 jalur KA. Sebelumnya Stasiun Angke dipergunakan untuk tujuan akhir KA Rangkas Bitung-Jakarta, namun sejak beroperasi KRL hingga Maja-Rangkas Bitung, KA Lokal telah dihapus digantikan KRL. Jalur-jalur di Stasiun Angke dapat dimanfaatkan untuk manuver KA Bandara berbalik arah dari Manggarai-Tanah Abang dan mungkin KA Bandara tidak perlu menuver di Stasiun Duri untuk membalik arah KA, masinis pindah kemudi. Peran Stasiun Duri bagi KA BSH hanya diperlukan untuk perjalanan kereta api (Perka), untuk manuver, berganti arah, tidak untuk melayani naik dan turun penumpang.

Kalau KA Bandara bisa dipindah dan manuver di Stasiun Angke, kemungkinan akan mengurangi crowded di Stasiun Duri, sehingga dapat memperlancar perjalanan KRL maupun KA Bandara. Di Stasiun Duri-KA BSH dari dan menuju ke lintas Tangerang dapat diatur berjalan langsung. KA BSH baru akan bermanuver di Stasiun Angke. Dengan tidak ada manuver KA BSH di Stasiun Duri, kemungkinan perjalanan KRL Duri-Tanggerang lebih lancar. Kepentingan KA BSH di Stasiun Duri hanya untuk berbalik arah menuju tujuan dari dan ke BSH atau Stasiun BNI City. Kepindahan menuver KA BSH ke Stasiun Angke perlu dipertimbangkan PT KAI dan PT Railink sebagai operator transportasi KA.

Perpindahan manuver KA Bandara dari Stasiun Duri ke Stasiun Angke kemungkinan akan menambah waktu sekitar 10 menit. Meskipun begitu, kelancaran perjalanan KRL dan KA BSH akan dapat terurai. Stasiun Angke bila dibenahi juga berpotensi untuk meningkatkan volume penumpang KA BSH. Stasiun Angke dekat dengan Stasiun Jakartakota. Sehingga selain memperlancar perka, perpindahan manuver KA BSH ke Stasiun Angke diharapkan mampu mendongkrak dan mempermudah akses bagi warga dalam menggunakan KA BSH.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun