Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

MRT Tentukan Wajah Transportasi Ibu Kota

26 Mei 2017   06:55 Diperbarui: 26 Mei 2017   09:15 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MRT tahap pertama yang menghubungkan koridor Lebak Bulus – Blok M- Hotel Indonesia merupakan tahap awal perubahan transportasi masal pada koridor tengah. Sebelumnya bertahun-tahun transportasi masal hanya tersaji KRL Jabodetabek yang saat ini layananya jauh lebih baik disbanding beberapa tahun sebelumnya. Pada bulan Mei 2017 ini penumpang KRL Jabotabek menembus angka 1 juta orang. Targetnya 1,2 juta orang pada tahun 2018.

Target 1,2 juta orang pada 2018 Insya Allah akan tercapai, apalagi pemerintah telah selesai membangun KRL hingga Rangkas Bitung dan dalam waktu dekat akan sampai di Cikarang.  Beroperasinya KRL hingga ke Rangkas Bitung dan Cikarang  telah memindahkan penumpang KA Lokal Rangkas Bitung – Angke dan KA Lokal  Cikampek dan Purwakarta yang ditarik lokomotif pindah ke KRL. Sehingga  volume penumpang telah  menembus angka 1 juta orang. Tembusnya angka 1 juta penumpang  bukan mutlak bertambahnya pengguna jasa, namun ada pula migrasi dari KA Lokal  yang sering disebut KA Odong-odong.

Selain membangun MRT, pemerintah juga sedang membangun LRT  atau kereta layang ringan pada koridor Cawang-Bekasi Timur dan Cawang-Cibubur. Transportasi masal sejajar jalan tol ini meskipun kapasitasnya lebih kecil dibanding  KRL Jabotabek, kehadiran LRT pada koridor  Cawang-Bekasi Timur akan memudahkan orang dari Bekasi Timur dan Bekasi Barat menggunakan LRT. Warga Pekayon, Bantar Gebang dan Bekasi Timur akan lebih mudah menjangkau  LRT dibanding bersusah payah menembus kemacetan  ke stasiun KA. Mau tidak mau sebagian penumpang KRL Jabotabek pada 2019 akan berkurang, karena sebagian pindah ke LRT,  khususnya koridor Jakarta-Bekasi.

 Perubahan transportasi ibu kota pasti terjadi. Semua pihak yang terkait dengan transportasi harus bersiap, berubah menyesuaikan dengan perubahan yang akan terjadi secara besar-besaran pada 2019. Semoga regulator, operator dapat menyajikan transportasi masal berbasil rel dengan aman dan nyaman. Kepada  masyarakat sebagai pengguna jasa dapat menikmati layanan yang aman dan terjangkau serta menggunakan transportasi  disiplin sesuai aturan. Selamat datang MRT, selamat datang LRT, kita sambut Jakarta yang lebih baik, aman damai menyejukkan. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun