Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Membangkitkan Negeri dengan Tol Laut dan dari Pinggiran

20 Mei 2016   14:52 Diperbarui: 23 Mei 2016   07:26 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompas.com/Alsadad Rudi Presiden Joko Widodo saat menaiki KM Camara Nusantara

Indonesia merupakan negara besar. Wilayahnya luas penduduknya lebih dari 254 juta orang.  Ribuan pulau terbentang dari Sabang hingga Merauke. Dari Miangas hingga Rote. Wilayah laut  lebih  luas  dari daratan, namun laut dipunggungkan. 

Beruntung paradigma laut sebagai penghalang telah disingkirkan oleh Presiden Jokowi. Laut menjadi penghubung pulau-pulau dicanangkan sejak kampanye Presiden tahun 2014 silam. Setelah terpilih, Jokowi membuktikannya dalam kebijakan dan program nawacita untuk membangun negeri. 

Pada pidato perdana  pasca pelantikan, Presiden Jokowi mengatakan, selama ini kita telah memunggungkan laut, selat dan samudra. Saatnya laut dikedepankan dan dioptimalkan untuk kepentingan pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

Pembangunan pun tidak Jawa sentris yang membuat pulau Jawa menjadi daya tarik urbanisasi dan terlalu padat penduduknya. Pembangunan berorientasi Indonesia sentris dengan prioritas membangun daerah terdepan, terluar dan berbatasan dengan negara tetangga.

Infrastruktur di batas negara semula menjadi dapur atau ruang belakang, daerah terluar dibangun menjadi teras,  wajah atau mukanya Indonesia. Daerah tertinggal, terpencil dan terluar dibangun infrastruktur pelabuhan, jalan raya.

Kereta api mulai dibangun di Pulau Sulawesi, Kalimantan dan Papua sebagai pulau besar di tanah air. Tak kalah Trans-Sumatera Railway dimulai dari Riau. Jalan Tol Trans Sumatera dimulai dengan melibatkan BUMN konstruksi sebagai penggerak pembangunan.

Puluhan Bandara perintis di seluruh pelosok Nusantara diperbaiki. Terminalnya dipercantik, landasan pacunya diperpanjang. Perbaikan terminal Bandara dengan pelayanan prima telah memicu dan mendorong BUMN pengelola Bandara melakukan perbaikan pelayanan di 26 bandara yang dikelola BUMN. 

Perusahaan pelat merah pengelola bandara pun tak kalah sigap berbenah agar bandara komersial ini tidak kalah dengan Bandara yang dikelola pemerintah. 

Perbaikan, penataan pelayanan bandara perintis merupakan upaya  pemerintah untuk memicu sektor transportasi agar tumbuh dan bertransformasi dalam pelayanan publik, agar pelayanan masyarakat makin baik, makin melayani dan makin efisien. Hal tersebut memacu persaingan positif dalam pelayanan publik antara pemerintah dan BUMN sebagai garda depan pelayanan publik. 

Perbaikan Terminal Bandara dan perpanjangan landasan pacu bandara perintis dimaksudkan untuk mendorong operator penerbangan dapat mengoperasikan pesawat berbadan lebar dengan muatan lebih banyak, sehingga akan menurunkan harga agar tiket lebih  terjangkau. Ketika harga tiket pesawat murah dan terjangkau,  seluruh warga negara di seluruh pelosok berkesempatan naik pesawat untuk bepergian antar pulau.

Sedangkan pembangunan, perluasan dan perbaikan pelabuhan merupakan upaya pemerintah untuk mengoneksikan transportasi laut agar kapal besar tidak kesulitan bersandar untuk muat bongkar penumpang dan barang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun