Badan Usaha Milik Negara. Liputan6.com
Negara Republik Indonesia memiliki 118  BUMN. Ada BUMN sehat sekali, sehat dan  ada pula BUMN yang rugi dan menjadi beban negara. Sebagai badan usaha milik negara, BUMN  instrumen pemerintah dalam menggerakkan dan mengamankan pembangunan nasional, karena itu seluruh BUMN harus sehat.Â
Untuk membenahi BUMN yang rugi dan belum menunjukkan kinerja positif, Kementerian BUMN telah berhasil menunjuk profesional masuk jajaran Direksi untuk meningkatkan kinerja.
Sinergi dan transformasi BUMN menjadi pilihan untuk menguatkan, menertibkan, menata dan meningkatkan kinerja perusahaan pelat merah ini. Transformasi penting untuk menyulap BUMN kurang bergairah menjadi perusahaan sehat dan untung. Terlebih untuk menghadapi pasar bebas ASEAN yang sudah diberlakukan sejak awal tahun 2016 ini. Sinergi untuk menguatkan dan transformasi untuk peningkatan kinerja seluruh aspek dalam BUMN. Ada beberapa BUMN yang berhasil melakukan transformasi, contohnya KAI dan Pelni.
Bertahap tapi pasti beberapa BUMN yang sebelumnya rugi telah berubah  menjadi perusahaan bersih,  sehat dan  untung. PT. Kereta Api Indonesia (Persero)-PT. KAI. Pada tahun 2008 rugi Rp 82 milyar.Â
Manajemen sebelumnya tak mampu menertibkan, menata dan meningkatkan kinerja keuangan dan kinerja pelayanan. Sejak 24 Februari 2009 masuk dua profesional.  Satu orang berlatar  perbankan dan satunya dari perusahaan telekomunikasi. Ignasius Jonan seorang banker dan Sulistyo Wimbo Hardjito telekomunikasi dari Indosat.
Meskipun perusahaan yang mereka tangani betul-betul baru dari segi operasional dan bisnisnya, kedua profesional ini mampu menertibkan, menata dan membawa kinerja keuangan PT. KAI dari minus menjadi untung.Â
Pelayanan yang semula amburadul dapat ditata lebih tertib dan melayani. Kinerja keuangan ketika mereka meninggalkan KAI pada 2014, perusahaan pelat merah ini sudah untung lebih dari Rp 800 milyar.
Tidak hanya keuntungan yang diwariskan Jonan dan Wimbo di kereta api. Perbaikan stasiun, larangan merokok di stasiun dan di kereta. Colokan listrik di kereta. Â Contact Center 121. Pembatasan penumpang dengan one man one seat. Peningkatan kelas ekonomi menjadi kereta ekonomi ber-AC.Â
Pembelian 156 lokomotif terbaru, pembelian lebih dari 2.500 gerbong pengangkut batu bara dan pengangkut kontainer. Pendek kata dua insan profesional ini meninggalkan KAI dalam kondisi sangat sehat, kesejahteraan karyawan juga bagus. Maka di kalangan KAI, ada yang menyebut Jonan manusia setengah dewa, bahkan ada yang bilang kaisar.
Keberhasilan menertibkan dan menata KAI, telah memberikan nilai positif bagi BUMN, khususnya jajaran kementerian BUMN makin percaya diri menempatkan profesional di beberapa BUMN.Â
Keberhasilan Ignasius Jonan menata perkeretaapian membawa ia menjadi Menteri Perhubungan. Jonan kini leluasa menata seluruh moda transportasi dengan melakukan transformasi pelayanan di Kementerian Perhubungan.
Sebelum diangkat menjadi Menteri Perhubungan, Jonan, panggilan akrab pria kelahiran Singapura ini mempromosikan beberapa  koleganya  di KAI untuk menempati jabatan-jabatan penting di BUMN dan BUMD transposrtasi.Â
Sebut saja Sulistyo Wimbo Hardjito ditempatkan sebagai Dirut PT. Pelni kemudian ke Angkasa Pura I. Mohaman Natsir sebagai Direktur Konstruksi dan Albert Tarra sebagai Direktur Teknik PT. MRT Jakarta yang pengelolaanya dibawah Pemprov DKI.
Masih banyak nama-nama mantan karyawan KAI ditempatkan di perusahaan BUMN dan BUMD transportasi. Tentu saja tujuan utama penempatan itu untuk menularkan pengalaman melakukan perubahan pengelolaan transportasi.Â
KAI telah berhasil menata diri, pengalamannya dibagikan ke BUMN lain melalui penempatan orang-orang pilihan agar dapat menebarkan virus perubahan, membawa BUMN menjadi bersih sehat dan berkinerja positif.
PT. Pelni merupakan BUMN transportasi laut yang sudah menginjak usia 64  tahun dan kini  telah berubah dibanding sepuluh tahun silam ketika tiket pesawat berharga murah belum lahir. PT. Pelni pernah berjaya, namun sejak penerbangan murah mewabah, Pelni mulai kolaps dan  pada tahun 2013 mencapai puncak kerugian terbesar. Pelni rugi Rp 634 milyar. Menjadi rekor kerugian BUMN transportasi.
Kondisi perusahaan dan kinerja keuangan yang jeblok mendorong pemilik saham mayoritas (pemerintah) mengganti Direksi PT.Pelni. Dalam empat tahun sejak 2012 Pelni berganti 4 orang Direktur Utama, yang paling monumental pergantian pada tahun 2014.Â
Dirut dipilih dari PT. KAI  untuk menertibkan dan menata perusahaan dari  rugi menuju penuh  harapan. Suntikan dengan menempatkan Direksi berprestasi untuk menyelamatkan Pelni agar tidak tenggelam, BUMN transportasi laut terbesar di Nusantara ini harus bangkit.
Dari segi kepemilikan  armada PT. Pelni sangat kecil, hanya memiliki  26 kapal. Bandingkan dengan Pertamina yang memiliki lebih dari 200 kapal tanker berbagai ukuran. Dari pendapatan juga tidak besar, sekitar  Rp 3, 5 triliun pada 2013.Â
Meskipun armadanya sedikit dan dianggap kecil Pelni memiliki kelebihan, karena  memiliki jaringan trayek Nusantara dari Sumatera hingga Papua. Dari Miangas hingga Rote. Kantor Cabang tersebar dari Belawan hingga Jayapura dan Merauke.
Jaringan trayek  Nusantara Kapal Pelni yang berlayar jauh  menjadikan Pelni sebagai infrstruktur negara yang tidak mungkin dihapuskan dari negeri ini. Kehadiran Armada kapal penumpang dan kapal barang Pelni di seluruh pulau di Nusantara menandakan Indonesia itu ada.  Kapal Pelni menjadi simbol pemerintah  hadir di seluruh pelosok negeri.
Saat ini  BUMN transportasi laut itu  memiliki  kapal  tipe 2000 pax 12 armada, termasuk kapal 3 in 1. Tipe 1000 pax 9 armada. Tipe 500 pax  ada 3 armada, tipe Roro 1 armada  dan Kapal Fery Cepat (KFC) Jetliner 1 kapal.Â
Dari 26 ardama saat managemen baru masuk  hanya 25 kapal yang dapat dioperasikan. Sedangkan 3 armada kapal barang dan  kapal ternak andalan Kapal Tol Laut. Sedangkan  46 kapal perintis telah menghungkan Nusantara Menyatukan Indonesia.
Masuknya manajemen baru membawa perubahan  secara cepat dan masif menyentuh seluruh elemen di perusahaan. Perubahan  kondisi fisik kapal  memiliki nilai jual karena pelayanan dan  penampilannya menarik. Kondisi kapal yang membaik telah mendorong manajemen berani  menjual dan  mempromosikan produknya. Mempromosikan kapal-kapalnya.
KM Kelud Jakarta-Batam-Tanjungbalai-Medan sudah  sering dipergunakan untuk rapat atau meeting on board perusahaan,  bahkan pada akhir 2015 Manajemen Pelni berhasil meyakinkan dan mengajak Menteri BUMN Rini M. Soemarno meeting di atas KM. Kelud sekalian wisata ke Kepulauan Karimun Jawa bersama seluruh Dirut BUMN dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Â
BUMN transportasi laut yang sebelumnya rugi, terseok-seok dan miskin  pelayanan sontak berubah menjadi Pelni yang tidak lagi rugi, Pelni yang  percaya diri, Pelni yang melayani.Â
Kapal yang baik dan pelayanan yang lebih humanis telah mengangkat reputasi Pelni sebagai perusahaan jasa transportasi laut. Nama Pelni makin terdengar di telinga masyarakat, khususnya di Jawa yang sebelumnya belum populer.
Berbagai kegiatan wisata bahari mengangkat citra posistif dan nama harum Pelni di kancah Nasional. Pemerintahan Jokowi-JK yang membangkitkan sektor maritim menjadi berkah bagi Pelni sebagai operator transportasi laut.Â
Dukungan media dalam pemberitaan pun  lebih gencar dengan nilai positif. Praktis nama Pelni makin berkibar di kancah nasional dan lokal karena angin segar perubahan yang terjadi di tubuh Pelni.
Tujuan transformsi  salah satunya merubah kebiasaan lama dengan budaya baru. Perubahan  dalam organisasi BUMN  tak semudah membalik telapak tangan. Tidak semua insan BUMN siap menyongsong perubahan yang begitu cepat, ada insan BUMN  yang sulit berubah dan menjadi bagian dari perubahan itu sendiri.Â
Seharusnya semua insan BUMN terlibat, mengikuti, mendukung dan menjadi bagian dari  perubahan itu sendiri agar perusahaan tempat ia bekerja menjadi perusahaan yang sehat, bersih  dan  meningkatkan kesejahteraan pekerja BUMN.
Tak dipungkiri transformasi sebuah BUMN merupakan keniscayaan yang harus dilakukan setiap BUMN. Sebagai entitas bisnis BUMN wajib melakukan transformasi untuk meningkatkan tata kelola perusahaan BUMN yang baik menuju  kinerja BUMN yang unggul, berdaya saing dan terdepan dalam kinerja pelayanan dan kinerja keuangan yang sehat.
Pada sisi lain BUMN saat ini harus bersiap diri menghadapi ancaman dan peluang pasar bebas ASEAN. Belum semua BUMN tersentuh dengan hadirnya pasar bebas ASEAN. Salah satu cara penguatan BUMN  dengan cara sinergi. Saling mengisi, saling memenuhi satu sama lain  untuk meningkatkan kinerja BUMN. Sebelumnya sesama BUMN saling bersaing kini  BUMN  bersinergi, bergandengan tangan mebangun dan Hadir Untuk Negeri. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H