Saat ini BUMN transportasi laut itu memiliki kapal tipe 2000 pax 12 armada, termasuk kapal 3 in 1. Tipe 1000 pax 9 armada. Tipe 500 pax ada 3 armada, tipe Roro 1 armada dan Kapal Fery Cepat (KFC) Jetliner 1 kapal.
Dari 26 ardama saat managemen baru masuk hanya 25 kapal yang dapat dioperasikan. Sedangkan 3 armada kapal barang dan kapal ternak andalan Kapal Tol Laut. Sedangkan 46 kapal perintis telah menghungkan Nusantara Menyatukan Indonesia.
Masuknya manajemen baru membawa perubahan secara cepat dan masif menyentuh seluruh elemen di perusahaan. Perubahan kondisi fisik kapal memiliki nilai jual karena pelayanan dan penampilannya menarik. Kondisi kapal yang membaik telah mendorong manajemen berani menjual dan mempromosikan produknya. Mempromosikan kapal-kapalnya.
KM Kelud Jakarta-Batam-Tanjungbalai-Medan sudah sering dipergunakan untuk rapat atau meeting on board perusahaan, bahkan pada akhir 2015 Manajemen Pelni berhasil meyakinkan dan mengajak Menteri BUMN Rini M. Soemarno meeting di atas KM. Kelud sekalian wisata ke Kepulauan Karimun Jawa bersama seluruh Dirut BUMN dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
BUMN transportasi laut yang sebelumnya rugi, terseok-seok dan miskin pelayanan sontak berubah menjadi Pelni yang tidak lagi rugi, Pelni yang percaya diri, Pelni yang melayani.
Kapal yang baik dan pelayanan yang lebih humanis telah mengangkat reputasi Pelni sebagai perusahaan jasa transportasi laut. Nama Pelni makin terdengar di telinga masyarakat, khususnya di Jawa yang sebelumnya belum populer.
Berbagai kegiatan wisata bahari mengangkat citra posistif dan nama harum Pelni di kancah Nasional. Pemerintahan Jokowi-JK yang membangkitkan sektor maritim menjadi berkah bagi Pelni sebagai operator transportasi laut.
Dukungan media dalam pemberitaan pun lebih gencar dengan nilai positif. Praktis nama Pelni makin berkibar di kancah nasional dan lokal karena angin segar perubahan yang terjadi di tubuh Pelni.
Tujuan transformsi salah satunya merubah kebiasaan lama dengan budaya baru. Perubahan dalam organisasi BUMN tak semudah membalik telapak tangan. Tidak semua insan BUMN siap menyongsong perubahan yang begitu cepat, ada insan BUMN yang sulit berubah dan menjadi bagian dari perubahan itu sendiri.
Seharusnya semua insan BUMN terlibat, mengikuti, mendukung dan menjadi bagian dari perubahan itu sendiri agar perusahaan tempat ia bekerja menjadi perusahaan yang sehat, bersih dan meningkatkan kesejahteraan pekerja BUMN.
Tak dipungkiri transformasi sebuah BUMN merupakan keniscayaan yang harus dilakukan setiap BUMN. Sebagai entitas bisnis BUMN wajib melakukan transformasi untuk meningkatkan tata kelola perusahaan BUMN yang baik menuju kinerja BUMN yang unggul, berdaya saing dan terdepan dalam kinerja pelayanan dan kinerja keuangan yang sehat.