Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menata Kawasan Candi Borobudur Menuju Destinasi Prioritas

2 Februari 2016   10:10 Diperbarui: 3 Februari 2016   07:50 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyakarat di lingkungan Candi langsung atau tidak langsung sangat tergantung ekonominya kepada candi terbesar di dunia ini. Karena itu pengembangan kawasan Candi Borobudur tidak dapat berjalan sendiri baik oleh pengelola, pemerintah provinsi dan Kabupaten Magelang serta kementerian terkait.

Mereka yang terlibat harus duduk bersama menginventarisir sejumlah masalah, memilah segenap potensi dan merumuskan konsep terintergrasi agar semua lini mendapatkan dampak positif dari penataan candi yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini.

Beberapa permasalahan di Candi Borbudur diantaranya, pintu masuk atau akses candi saat ini hanya dari sisi timur. Dengan demikian ada kesenjangan antara desa-desa di sekitar candi. Karena hanya ada satu pintu, maka kawasan candi yang berbentuk persegi empat ini hanya punya satu akses dan satu muka, dengan posisi muka dari akses masuk, yaitu pintu timur.

Karena hanya memiliki satu muka, maka kawasan utara, selatan dan barat menjadi bagian belakang dari candi. Kawasan belakang atau kawasan dapur kalau di rumah kita, tentu berbeda rasa dibanding kawasan depan atau teras rumah. Kawasan muka tentu merupakan akses para wisatawan memasuki atau meninggalkan candi, sehingga kawasan muka akan mendatangkan nilai ekonomi lebih besar. Kawasan belakang yang tidak dilewati wisatawan nilai ekonominya lebih rendah.

Karena hanya satu pintu akses, kawasan candi lebih banyak memberikan nilai ekonomi bagi kawasan muka. Contohnya harga tanah kawasan belakang sangat tertinggal dibanding kawasan muka. Kawasan belakang tidak berkembang. Kawasan belakang hanya ditumbuhi pepohonan dan rerumputan. Sementara kawasan muka ditumbuhi berbgai sektor usaha yang sangat menjanjikan.

Dari latar belakang itu, kawasan Candi Borobudur harus dikembangkan dengan cara menambah muka untuk akses ke dalam candi. Pihak pengelola candi harus mengkonsep bersama stakeholders untuk membuka akses, atau muka baru Candi Borobudur. Akses pintu utara dan pintu barat harus dibuka. Sedangkan akses bagian selatan lahannya sulit karena kondisi lahan perbukitan.

Dengan membuka akses atau muka tambahan maka akan memberikan dampak bagi desa-desa yang semula di belakang akan mendapat muka. Dengan konsep buka pintu baru, maka kegiatan ekonomi akan tumbuh menjadi pusat ekonomi baru, sehingga masyarakat di sekitarnya akan mendapat nilai lebih dibanding sebelumnya.

Untuk membuka akses baru, calon pintu utara ada tanah yang masih kosong. Lalu di sisi barat juga tersedia lahan cukup luas. Saya tidak tahu lahan itu milik siapa, tanah desa, Pemda atau BUMN TWC sebagai pengelola Candi Borobudur. Tanah siapa pun itu, cari tahu kememilikannya, ajak berunding untuk dibangun kawasan ekonomi baru dengan membuka akses pintu masuk.

Lalu tugas siapakah pembukaan akses ini? Tugas bersama. Kementerian Pariwisata sebagai kementerian keknis kepariwisataan di tanah air harus menjadi motor penggerak untuk teruwujudkan penataan kawasan candi sesuai arahan Presiden Jokowi. Kemenpar harus menjadi inisiator dan kordinator penataan kawasan.

Kemenpar juga harus berkordinasi dengan Kemendikbud sebagai menteri yang bertanggung jawab kepada masalah kebudayaan. Lalu Kemenpar juga harus meminta bantuan kepada Kementerian PUPera untuk membangun fasilitas jalan, sarana parkir dan pembangunan pusat kuliner, kerajinan, dan jasa lainnya yang semula didalam kawasan candi dipindahkan ke lokasi baru  sebagai penggerak ekonomi kawasan.

Mungkin dapat berbagi antar kementerian, Pemprov Jawa Tengah dan Pemda Kabupaten Magelang. Pemda menyelesaikan masalah pembebasan lahan terpilih untuk memindahkan parkir, pedagang dari dalam kawasan candi ke kawasan akses untuk dijadikan pusat ekonomi baru. Sehingga akan tumbuh merata di semua akses masuk kawasan candi. Dengan demikian penataan kawasan Candi Borobudur dapat memecahkan persoalan akses, kekumuhan lingkungan, pedagang dan menata konservasi sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kawasan Candi Borobudur. ***

Akhmad Sujadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun