Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Alumni 82 ITB Goes Maritim di KM Kelud

27 Maret 2015   13:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:55 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Suasana Dermaga Embarkasi penumpang Tanjungpriok Jakarta sontak ramai. Betigu rombongan Alumni ITB 82 turun dari Bus mereka berebut foto, selfi begitu melihat KM. Kelud sandar. "Kapalnya gede banget." Kata seorang peserta yang baru pertama kali akan naik kapal. Merekaakan pergi ke Batam naik KM. Kelud, Jumat (27/3).

Meskipun mereka telah lama di Jakarta,umumnya mereka belum mengenal besar dan naik kapal baru kali ini. Mereka antusias dan tak sabar ingin memasuki kapal. Ketika memasuki salon (restoran) kapal mereka terheran-heran dengan suasana ruangan yang didesain ruang meeting dengan kapasitas 150 peseerta. Mereka berebut selfi di sudut-sudut ruangan penuh ceria.

"Alumni 82 ITB Goes Maritim,"  demikian topik yang diusung para  alumni perguruan tinggi ternama di negeri ini. Salah satu alumni ITB yang saat ini ada yang duduk di pemerintahan dan BUMN, sebut saja  Deputy Menko Kemaritiman, Ridwan dan  Dirjen Perhubungan Darat Joko Sasono,  Direktur Komersial PT. PELNI Elfien Guntoro menjadi peserta dalam even yang dihelat di KM. Kelud dalam pelayaran Jakarta-Batam, Jumat – Sabtu (27-28/3)dalam pelayaran 28 jam.

Poros Maritim dunia menjadi magnet Alumni 82 ITB untuk mengadakan perjalanan reuni sambil berwisata di atas Kapal. Dalam perjalanan mereka akan mengisi waktu dengan berbagai kegiatan posiitf, diskusi kemaritiman menjadi agenda utama. Menikmati sunset dan sunrise menjadi pilihan, dan pentas seni ludruk para alumni juga akan dihelat di salon perwira, atau restoran kapal.

KM. Kelud telah didocking spesial dan memungkinkan untuk menghelat  acara seminar, diskusi, pelatihan, game, dan berolah raga ringan. Fasiltas jogging track, minigym, tenis meja dan hiburan musik di atas kapal  menjadi alternatif penumpang untuk mengisi waktu agar perjalanan berkesan, menyenangkan  dan menyehatkan peserta.

Reuni yang diikuti 82 eks ITB 82 termasuk istri dan anak itu akan memberikan pengalaman baru karena untuk pertamakalinya diadakan di atas kapal laut. Perjalanan Jakarta-Batam selama 28 jam dapat menjadi alternatif perusahaan, instansi dan berbagai komunitas untuk memanfaatkan kapal sebagai sarana rapat, rekreasi, dan pelatihan selama berlayar.

Kapal Kelud menyediakan kamar kelas eksekutif sekelas bintang 3 dengan kapasitas 2 orang, 4 orang dan 6 orang. Bagi keluarga dapat memilih kamar sesuai anggota yang diajak serta. Tarif kelas eksekutif Jakarta-Batam Rp 999.900,- per orang. Untuk kelas ekonomi hanya Rp 327.000,- per orang. Tiket sudah termasuk asuransi, makan 3 kali, mandi air hangat, dan hiburan serta olah raga sepuasnya di atas kapal.

Alumni ITB 82 terpanggil untuk terjun dalam dunia maritim. Beberapa aspek, terang Deputy Maritim Ridwan, diantara Kedaulatan Maritim. Sumber daya alam. Infrastruktur dan Budaya SDM perlu disiapkan agar kemaritiman dapat berjalan selaras dengan keinginan. “Perjalanan hari ini merupakan upaya ITB 82. Mempelopori penggunaan kapal sebagai sarana kreatif untuk meeting,” terangnya.

Sesampainya di Batam mereka akan bergabung dengan para alumni 82 dari Singapura. Mereka menyatu dan akan mengunjungi beberapa industri di Batam. Mereka ingin berperan menyumbangkan pemikiran bagi bangsa dan negara. “Di usai rata-rata kami lebih dari 52 tahun, kami harus memberikan sumbangan pemikiran bagi bangsa. Kami punya potensi keahlian di berbagai bidang,” terang Ketua pantia, Hery.

Hery melanjutkan, komunitas Alumni 82 reuni juga sebagai ajang silaturakhmi. Naik kapal sangatmenarik karena pertama kali naik kapal. Naik kapal sebagai refleksi kembali ke bahari sebagai negara kepulauan. Transportasi laut harus didukung karena meruapakan program pemerintah, termasuk wisata bahari dan industri. “Wisata harus kontribusi kepada pemerintah untuk mendorong industri maritim.”

Sementara Direktur Komersial PT. PELNI Elfein Guntoro, mengatakan  PELNI sebagi BUMN transportasi laut prinsipnya  mensupport pemerintah. Paradigma sudah . PELNI telah membuat kapal bukan sekedar alat transportasi saja, tapi bisa untuk kegiatan pelatihan,  meeting rekreasi  di kapal. Beberapa fasilitas diperbaiki dan ditambah sarana olah raga dan hiburan agar selama berlayar penumpang ada kegiatan positif.

Selain itu kapal juga untuk mensupport program pemerintah yang akan mendatangkan 20 juta  wisatawan dalam lima tahun mendatang. "Banyak aktifitas selama di kapal. Bisa sebagai hotel,akses dan akomodasi selama berwisata. Tahun 2015 PELNI akan melaunching 7 destinasi wisata bahari: Raja Ampat, Wakatobi, Labuan Bajo, Derawan, Karimun Jawa, Takaboerate dan Anambas.  Saat ini Tim survey PELNI sedang mengunjungi obyek wisata dan akan mengemasnya dalam paket wisata bahari. ****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun