Meskipun KRL terus bertambah panjang rangkaianya jadi 10 gerbong kereta dan jumlah perjalanannya bertambah penumpang KRL akan terus mengeluh penuh sesak di dalam gerbong kereta. Sifat angkutan perkotaan di negara mana pun sama. Padat pada pagi hari dan sore ketika para pekerja berangkat dan pulang kantor. Para pekerja yang ketika pagi berdandan ayu harus berdesakan, maka pudarlah kecantikannya. Ketika badan lelah sehabis kerja saat pulang dalam kondisi kereta penuh sesak, mereka hanya bisa pasrah dan berdoa agar perjalanan lancar tidak ada gangguan. Jadi sampai kapan penumpang KRL akan penuh sesak?
Pengguna KRL harus memahami bahwa KRL Jabotabek memiliki keterbatasan jaringan yang menyulitkan operator menambah frekuensi dan menjamin kelancaran perjalanan. Ketepatan waktu ajaib bila terwujud pada jam sibuk. Berikutnya sistem persinyalan KRL juga perlu perbaikan dan perlu dana besar. Tak kalah penting kondisi lingkungan jalur KRL yang kumuh juga andil, karena seringkali perilaku sebagian warga membuang sampah di rel , dibakar dan menyebabkan gangguan persinyalan.
Faktor alam dan sensitifnya persinyalan yang belum dapat membackup petir seringkali membuat penumpang dan petugas KRL lelah karena gangguan perjalanan. Jadi sampai kapan penumpang akan berdesakan ketika naik KRL sampai anda tetap menggunakan KRL pada jam sibuk, pagi dan sore hari. Bila anda tidak ingin berdesakan, kami sarankan anda menggunakan KRL tidak pada jam padat. Setelah jam 09.00 pagi dan setelah jam 21.00 umumnya lebih longgar. ####
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H