Oleh; Akhmad Sujadi
Dari sekian banyak nama yang pernah duduk di kursi Dirut PELNI, mantan Direktur Komersial KAI ini telah memecahkan rekor naik kapal PELNI. Karena lebih banyak mengapung di atas kapal laut, Wimbo kini berat badanya turun sekitar 11 kg. Lebih ramping. "Pak Wimbo kurus ya di PELNI," ungkap rekan-rekan KAI ketika bertemu di Stasiun Medan , Minggu (21/9) dalam perjalanan dari Stasiun Medan Ke Kualanamu Airport naik KA.
Ketika di KAI berat badan Sulistyo Wimbo Hardjito sekitar 79 kg, kini menyusut menjadi 68kg. "Wajahnya juga lebih segar ketika di KAI. Di PELNI wajahnya sedikit kuyu," lanjut rekan-rekan yang pernah satu almamater.
Meskipun bobotnya turun drastis 11 kg dalam 4,5 bulan, Wimbo sehat, boleh dibilang jarang flu. Padahal cape dan banyak yang harus dipikirkan untuk memperbaiki kondisi dan kemajuan PELNI.
[caption id="attachment_361451" align="alignleft" width="300" caption="Saat menjabat sebagai Dirkom PT KAI ( Foto : Sujadi)"][/caption]
Kesibukan tanpa kenal capek naik dari satu kapal ke kapal lainya menyebabkan badanya susut lebih cepat. Dalam 20 hari penulis mengikuti perjalananya, pria yang akrab dipanggil Wimbo ini sudah naik Kapal Kelimutu, Nggapulu, Kelud dan Tilongkabila dalam waktu kurang dari satu bulan, hanya tiga minggu. Luar biasa bukan?
Meskipun hanya 4 nama kapal yang dinaiki bersama penulis, namun waktu tempuhnya panjang. Ketika naik Kapal Kelud dari Jakarta-Batam , 29 jam, dilanjutkan Batam ke Belawan, Medan 28 jam. Kapal Tilongkabila Makasar-Labuan Bajo 20 jam. Rekor bukan untuk seukuran Dirut?
Kebanyakan orang akan kelelahan dan menyerah bila harus menempuh perjalanan panjang, melelahkan dengan kapal laut. Pemilik Rumah Makan Mbah Jingkrak Setiabudi ini, menjalani amanah dengan senang hati, ikhlas dan sersan (serius tapi santai).
Meskipun Kapal Kelud memakan waktu perjalanan 3 hari 2 malam, Dirut Pelni ini tetap enjoy, semangat. Wimbo tidak sekedar naik kapal, ia mengajak semua pimpinan dari Kantor Pusat, kordinator Cabang, Nahkoda dan perwakilan kapal memeriksa kamar mesin, anjungan, dapur, tempat tidur penumpang dan semua unsur pelayanan di atas kapal.
Dalam Rapim telah banyak keputusan ditetapkan untuk ditindaklanjuti rekan-rekan Pelni di Kapal, Kantor Cabang dan Kantor Pusat. Kali ini penggemar seni layang-layang ini mengikuti Rapimda di atas Kapal TILONGKABILA dari Makasar ke Labuan Bajo dan ke Taman Nasional Komodo.
Kunjungan kerja kali ini selain mengikuti Rapimda wilayah Kupang, yang diikuti Cabang Ende, Benoa, Larantoka, Bima, Maumere dan Ampenan ini, akan mendalami obyek wisata Taman Nasional Komodo. "Setelah Rapimda di atas kapal selesai, akan dilanjutkan berwisata ke Taman Komodo, untuk mendalami karena PELNI ingin berperan dalam pengembangan wisata bahari," katanya kepada wartawan Ibu Kota yang ikut Media Tour PELNI.
[caption id="attachment_361452" align="alignright" width="300" caption="saat ini menjabat sebagai Dirut PT. PELNI (foto:ujadi)"]

Rapimda sendiri untuk menindaklanjuti keputusan Rapim yang harus dilakukan daerah, baik untuk tahun 2014 maupun di 2015 mendatang. Sehingga keputusan Rapim dintindaklanjuti di atas kapal dan Kantor Cabang.
Banyak manfaat dari Rapimda. Selain ajang sosialisasi keputusan Rapim, acara ini juga dipergunakan para pimpinan cabang untuk menyampaikan sejumlah permasalahan untuk dicari solusinya.
PT. PELNI siap mendukung pariwisata ke Taman Nasional Komodo melalui pelabuhan Laut Labuan Bajo, Sulawesi Tenggara. Dengan menempuh perjalanan sekitar 20 jam perjalanan laut, KM Tilongkabila berangkat dari Makasar dan singgah di Pelabuhan Labuan Bajo sebelum melanjutkan ke Bitung.
Untuk mendalami potensi wisata di Taman Nasional Komodo Dirut PT. PELNI Sulistyo Wimbo Hardjito mengajak media ibu kota dalam acara "Media Tour Pelni". Media Tour ke Taman Nasional Komodo merupakan acara ketiga kalinya setelah sebelumnya ke Raja Ampat di Papua dan Wakatobi Sulawesi Tenggara.
Wimbo, panggilan Dirut Pelni Sulistyo Wimbo Hardjito sedang menyiapkan sejumlah rencana paket wisata dengan kapal laut. Pria yang sudah 4 bulan 2 minggu memegang kendali PELNI ingin mengetahui secara mendalam obyek-obyek kunjungan wisata yang bakal ditawarakan kepada wisatawan domestik dan manca negara.
Sambil mendalami obyek-obyek Wisata Bahari, internal juga berbenah. Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal utama perubahan terus diupgrade ilmu pengetahuan, ketrampilan dan mental untuk menyongsong perubahan.
Hal-hal kecil di depan mata semua insan PELNI menjadi perhatian untuk segera ditindaklanjuti. Perjalanan ke Pulau Komodo melalui Pelabuan Bajo bersama para kepala cabang wilayah Makasar dan sekitarnya mengikuti Rapim Kepala Daerah (Rapimda) untuk menindaklanjuti Rapim tingkat pusat yang diselenggarakan di atas Kapal Kelud (19 sd 21/9).
Pasca lepas dari Direktur Komersial KAI, Wimbo terus mengapung di atas laut. Naik satu kapal ke Kapal. Wimbo memecahkan rekor mengapung di atas kapal laut.##
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI