Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Jokowi-JK dan U-19 di Piala Asia

21 Oktober 2014   12:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:17 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Oleh; Akhmad Sujadi

Hingar bingar, kegembiraan, kemeriahan pesta rakyat pasca pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Ibu Kota, seluruh pelosok nusantara dan di luar negeri merupakan refleksi dari harapan seluruh lapisan rakyat Indonesia dan dunia menyambut pemimpin baru Indonesia dengan sejuta harapan perubahan bagi negeri ini dan juga bagi dunia.

Harapan yang demikian besar dari sebagian penduduk dunia wajar, mengingat terpilihnya Jokowi-JK menjadi presiden  dan wakil presiden melalui Pemilu pilpres yang demokratis. Sosok Jokowi yang sederhana, dekat dengan rakyat, berkarya nyata dan berwawasan pembangunan di segala bidang terutam membangun negara maritim menjadikan Jokowi bakal melakukan perubahan besar di negeri ini.

Perubahan merupakan keharusan bagi bangsa ini bila ingin maju menjadi bangsa yang besar, bangsa yang mandiri dalam pangan, berdaulat dalam poltik dan berkebudayaan. Perubahan tidak hanya menyangkut kesiapan para pemimpinya saja. Perubahan akan dan harus dilakukan seluruh elemen bangsa. Peruabahn memerlukan kesiapan mental, fisik dan waktu untuk berkorban dalam bergerak, maju dan memberikan hasil bagi kesejahteraan rakyat dan bangsa ini.

Perubahan akan terjadi dan sesuai harapan rakyat bila Pemerintahan Jokowi-JK memilih para menteri kabinet dari beberapa profesional muda, matang, berpengalaman, memiliki integritas dan semangat membangun negeri. Pemilahn anggota kabinet yang tepat akan menjadi harapan peruabahan negeri ini dapat terwujud di masa pemerintahanya.

Jokowi yang ingin pemerintahanya melayani rakyat, para nelayan, petani, pedagang bakso, pedagang asongan, guru, akedemisi, profesional mereka harus  bahu membahu bergotong royong untuk bergerak, bekerja dan bekerja merupakan ajakan seolah kewajiban bagi para pihak yang disebutkan di atas untuk melakukan pergerakan dalam perubaghan bangsa.

Tidak mudah mewujudkan apa yang diucapkan dengan apa yang dipraktekkan di lapangan. Seringkali pemimpin menggebu-gebu ketika di awal, namun hambatan di birokarasi, peraturan dan berbagai aturan yang membelenggu dalam proses percepatan peruabahn sesuai keinginan pemipinnya.

Contoh konkrit masalah minyak yang masih impor karena konsumsi lebih besar daripada produksi, sehingga impor BBM tidak dapat dihindari. Rumor ada mafia minyak bukan perkara mudah untuk diselesaikan. Mafia apa pun akan merugikan bangsa, negara dan seluruh rakyat negeri ini. Untuk melawan mafia, Jokowi akan mengangkat para menteri yang memiliki jiwa besar, semangat, antusias dan petarung. Sungguh luar biasa keinginan Jokowi membangun negeri ini.

Baru saja kita menyaksikan dan ikut merasakan Tim Nasional U-19 gagal di Piala Asia 2014. Penampilan U-19 pada pra piala asia dan lolos babak 16 besar merupakan prestasi sejarah sepak bola negeri ini. Sejak lolos ke babak 16 besar Tim besutan Indra Safri ini memberikan harapan sangat besar pada putaran final Piala Asia yang saat ini masih berlangsung. Namun apa daya U-19 rontok di tangan lawan-lawanya. Bahkan Tim U-19 tidak pernah menang dalam babak penyisihan. Melawan Uni Emirat Arab yang pernah dikalahkan 2 kali saat uji coba pun mereka takluk.

Belajar dari kegagalan U-19 di Piala Asia Oktober ini, kita berharap Jokowi-JK harus mengambil dari pelajaran ini, mengingat dampak perubahan tidak sedikit kelompok yang tersinggung, tersingkirkan dan tidak meutup kemungkinan ada yang melawan terkena perubahan yang akan membuat tidak nyaman bagi sekelompok orang yang telah nyaman. Perubahan memerlukan pengorbanan para pemimpinya dan semua lapisan rakyat ini berubah? mari kita tunggu, semoga Jokowi-JK dapat mewujudkan Indonesia Hebat' tak seperti nasib U-19 yang kalah terus di Piala Asia.###?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun