Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Munas Golkar Tak Diijinkan di Bali Pindah Saja ke Kapal

27 November 2014   07:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:44 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_378472" align="aligncenter" width="576" caption="Ruang Rapat dengan kapasitas lebih dari 200 orang (foto: Sujadi)"][/caption]

Oleh: Akhmad Sujadi

Musyawarah Nasional  (Munas) Partai Golkar yang berpotensi rusuh akibat perpecahan di tubuh partai berlambang pohon beringin tidak diijinkan diselenggarakan di Bali pada 30 November 2014 mendatang. Perpecahan dalam perebutan calon ketua umum itu sudah memanas ketika Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), terjadi bentrok antar pendukung, Selasa (25/11) di Kantor DPP Partai Golkar di Jakarta.

Kerusuhan itu dikhawatirkan akan berlanjut ketika Munas benar-banar akan digelar di Bali. Menko Polhukam, Tedjo Edhi  Purdijatno pun campur tangan, melarang Munas Partai Golkar diselenggarakan di Bali. Alasannya bila Munas dilaksanakan di Bali dan terjadi kerusuhan, akan merugikan pariwisata Indonesia. Dampaknya bila di Bali terjadi kerusuhan,  sejumlah negara mengeluarkan travel warning, melarang warga negaranya berkunjung ke Bali. Bila ini terjadi tentu akan merugikan negara dan rakyat Indonesia.

Langkah Menkopolhukam melarang Munas Partai Golkar diselenggarakan di Bali tepat. Risiko dan potensi Munas Partai Golkar bakal rusuh sudah terlihat, ditandai kerusuhan AMPG di Kantor DPP Partai Golkar serta perpecahan di tubuh Golkar antara Aburizal  Bakrie (ARB) yang ingin tetap berkuasa dengan kubu Agung Laksono dan kawan-kawan yang menghendaki ARB tidak lagi memimpin Partai Golkar, karena dibawah kepemimpinan ARB Partai Golkar gagal dan suaranya berkurang pada Pemilu Legislatif 2014 ini.

[caption id="attachment_378481" align="aligncenter" width="344" caption="Kapal New Kelud (foto:sujdadi)"]

14170407871259023209
14170407871259023209
[/caption]

Untuk tetap menyelenggarakan  Munas jangan khawatir tidak ada tempat yang aman bagi pemerintah, rakyat dan Partai Golkar. Kapal PELNI bisa menjadi alternatif penyelenggaraan  Munas Partai Golkar yang aman. Kapal sangat steril karena sulit didemo? Kapal PELNI menyediakan ruangan rapat dengan kapasitas 300 orang lebih. Kamar kelas satu, kelas dua dan kelas ekonomi dapat menjadi alternatif menginap para peserta.

Tempat menginap di kelas satu dan kelas dua yang terbatas, peserta dapat memanfaatkan dek ekonomi untuk menginap peserta. Jangan anggap remeh dek ekonomi di kapal, dampaknya citra partai warisan orde baru ini dapat meningkatkan perhatian massa yang pada Pemilu 2019 ,mendatang. Partai Golkar bisa merasakan apa yang dinikmati rakyat di kelas ekonomi.

Munas di Kapal PELNI juga akan memberikan warna baru dalam dunia politik negeri ini. Partai Golkar akan mencapai rekor partai pertama yang berhasil memilih Ketua Umum di atas kapal. Mungkin rekor itu akan menjadi rekor dunia, bisa masuk MURI. Hebat bukan? Ayo hindari kerusuhan, hindari pertikaian cari kedamaian di atas Kapal PELNI.

Fasilitas di Kapal PELNI sangat memungkinkan untuk menyelenggarkan rapat, Munas sekalipun tersedia ruangan besar yang dapat menampung ratusan orang. Untuk makan jangan khawatir karena perusahaan BUMN ini juga pinter masak dan enak. Tinggal pesan menu apa. PELNI siap melayani anda. Selamat Munas. Kapal bisa jadi alternatif. ###

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun