[caption id="attachment_379136" align="aligncenter" width="300" caption="Musaf Al Quran Koleksi Masjid Raya Sultan Riau, Pulau Penyengat. (foto: quran-nusantara.blogspot.com)"]
Abdurahman Stambul juga berprofesi mengajar, sebagai Guru yang terkenal dengan "KHAT" gaya Istambul. Musaf Al Quran goresan tangannya ini diselesaikan pada tahun 1867, yang ia selesaikan sambil mengajar. Keistimewaan Al Quran ini adalah banyaknya penggunaan "Ya" Busra serta beberapa rumah huruf yang titiknya sengaja disamarkan, sehingga membacanya cenderung berdasarkan interpretasi individu sesuai akal dan ilmunya.
Mimbar Masjid tempat khotbah terbuat dari kayu ukiran dengan 4 tangga menuju mimbar. Ukiran yang dihiasi dengan cat brown warna emas ini, memberikan nuansa kewibawaan bagi penghutbah di Masjid yang kini sudah berumuar 211 tahun itu.
Masjid ini menjadi daerah kunjungan para wisatawan ke Tanjungpinang. Para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bintan sebagai Ibu Kota Propinsi Kepulauan Riau tak akan melewatkan mampir di Masjid yang dibangun oleh Raja Abdurahman ini.
Selain wisatawan umum Masjid Termegah di Pulau Penyengat yang juga menjadi ikon Kota Bintan ini, juga sering dikunjungi para Mahasiswa untuk. Belajar dan mendapat informasi Masjid bersejarah ini dari para pembimbing Masjid.
Masjid bercat kuning itu sangat megah. Cat kuing dipadu dengan hijau muda pada eksterior membuat Masjid Sultan Riau ini megah, indah dan berwibawa. Keindahan interiornya juga menawan, bagi pengunjung ke Kota Tanjung Pinang, jangan lewatkan, sempatkan mampir di Pulau Penyengat untuk mengunjungi Masjid Sultan Riau yang sangat bersejarah bagi umat islam. ###
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H