(i) Mencari pendana. Dengan biaya kuliah 130 juta per semester, tentu bukan hal enteng untuk membiayai. Belum lagi biaya hidup sehari-sehari. Maka, mencari penyedia beasiswa adalah hal yang wajib. Beruntung, sebagai dosen saat itu saya punya beberapa alternatif untuk mendapatkan beasiswa. Salah dua yang saya perjuangkan adalah beasiswa dari Ristekdikti dan satu lagi dari Islamic Development Bank. Alhamdulillah, lamaran beasiswa ke kedua lembaga mendapatkan respon positif, sekaligus bingung juga mau pilih yang mana.
Singkat cerita, saya mulai kuliah S-3 di Australia tahun 2010 dan selesai tahun 2012 akhir. Tiga tahun. Semoga pengalaman saya ini bermanfaat dan dapat menyemangati rekan-rekan dosen, mahasiswa, maupun siapa pun yang mau mengejar mimpi kuliah di luar negeri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H