Kala Ramadhan tiba, umat muslim khususnya di Indonesia pastinya disibukan dengan berbagai kegiatan yang sudah biasa dan lazim dilakukan. Dari mulai melaksanakan sholat trawih, Â membangunkan orang untuk sahur, buka puasa bersama, membeli takjil, atau yang paling dirindukan dari ramadhan ini bagi sebagian orang adalah ngabuburit.
Ngabuburit sendiri merupakan istilah yang sering digunakan oleh masyarakat di indonesia khususnya sebagai pertanda untuk menunggu waktu buka puasa tiba. Ngabuburit sendiri diambil dari bahasa sunda "burit" yang artinya sore. Istilah ngabuburit ini sendiri tidak diketahui siapa yang pertama kali mencetuskan dan menggunakannya.
Sebagiana diketahui bahwasanya kebiasaan kebanyakan orang untuk menunggu buka puasa adalah ngabuburit, seperti bermain bola voly, jalan-jalan, membeli takjil, atau bahkan ada yang menghabiskan waktu ngabuburitnya sambil belajar di sebuah webinar atau hal positif lain. Akan tetapi bagi masyarakat Tasik Selatan, mereka kebanyakan lebih sering ngabuburit dengan melihat atau sekedar mendinginkan hati mereka dengan pergi ke pantai.
Bagi warga Tasikmalaya dan sekitarnya tentu tidak asing lagi dengan sebuah Kecamatan yang memiliki oleh-oleh khas "gulampo" Â yakni Kecamatan Cikalong. Cikalong merupakan sebuah kecamatan yang terletak di ujung Kabupaten Tasikmalaya dan berbatasan langsung dengan Pangandaran. Selain terkenal dengan oleh-oleh khasnya, Cikalong juga dikenal dengan wisata pantainya yang indah yakni salah satunya pantai Karang Tawulan.
Karang Tawulan sendiri lebih tepatnya terletak di desa Kapalagenep, kecamatan Cikalong, Tasikmalaya. Apabila ditempuh dari alun-alun Kabupaten Tasikmalaya jaraknya sekitar 90 km. Akan tetapi ketika kalian memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Karang Tawulan, perjalanan panjang kalian akan terbayar oleh indahnya pantai Karang Tawulan yang bahkan sebagian orang menjulukinya sebagai "titisan Bali".
Tak heran kenapa dijuluki sebagai titisan Bali, karena keindahan pantainya yang luar biasa apalagi ketika menjelang sunset tiba. Matahari yang terbenam di ujung barat seakan mengisyaratkan manusia supaya kembali untuk mensyukuri dan bertafakur atas nikmat dari Tuhan.
Sayangnya, pantai Karang Tawulan ini tidak disarankan untuk dipakai berenang pasalnya di pantai Karang Tawulan ini, ombaknya cukup besar dan banyak karang-karang tajam di sekitar pantai. Tetapi jika hanya bermain-main saja dengan air tentunya ada bebarapa objek yang bisa digunakan.
Tempat ini sangat cocok untuk kita melepas rehat dari lika-liku kesehariaan kita. Tentunya pantai Karang Tawulan ini tidak hanya menyediakan keindahan pantainya saja, tak jauh dari pantai ini juga terdapat banyak sekali penjual makanan yang menyediakan makanan baik makanan  khas maupun makanan lainnya yang cocok untuk berbuka puasa.
Untuk dijadikan tempat berburu takjil tentunya sekitaran pantai Karang Tawulan ini sangat cocok sekali, m enimbang banyaknya makanan yang dijual di sekitar pantai. Saya juga berkesempatan mewawancarai salah satu pengunjung yang kebetulan tengah ngabuburit disana. Dia bernama Agis Pebrian seorang mahasiswa semseter 4 di salah satu kampus di Tasikmalaya
Beliau menuturkan bahwasannya dis sering sekali pergi ke sana untuk sekedar melepas lelah atau pada Ramadhan ini untuk ngabuburit sambil berburu takjil.
" iya, saya sering sekali datang ke pantai ini. Karena pantainya indah, menyejukan dan tentunya pantai ini tidak membosankan untuk dikunjungi kapan saja. Kalau ada waktu luang saya pasti menyempatkan untuk kesini, terlebih lagi disini banyak yang berjualan takjil atau lauk untuk berbuka puasa". Ujarnya
Oleh karena demikian, maka tidak ada keraguan lagi untuk mengunjungi dan berwisata di pantai Karang Tawulan ini. Pak Wardi selaku keamanan di pantai Karang Tawulan menuturkan bahwasannya pengunjung di pantai Karang Tawulan ini mendingkat apalagi ketika datangnya ramadhan.
Hal yang menarik dari pantai ini adalah keindahan yang disuguhkan dan harga yang dipatok juga terlampau murah. Rp 15.000 untuk hari-hari khusus seperti hari libur nasional dan hari raya, sedangkan Rp 10.000 untuk hari-hari biasa.
Sayangnya, di pantai ini kebanyakan pengunjung kurang mematuhi protokol kesehatan. Banyak yang tidak menggunakan masker atau menjaga jarak meskipun tempat untuk mencuci tangan dan handsanitaizer sudah di sediakan oleh pengelola di berbagai objek.
Pak Wardi menuturkan bahwasannya protokol kesehatan disini tidak terlalu diperhatikan oleh pengunjung. Upaya yang dilakukan oleh pengelola adalah menyadiakan handsanitaizer dan tempat cuci tangan. Tetapi sebelum masuk juga ada pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu, ujarnya.
Menimbang banyaknya sumber daya alam di Indonesia yang menakjubkan dan patut dikembangkan yang salah satunya sektor wisata di pantai Karang Tawulan ini, maka sudah seharusnya masyarakat sekitar dan pemerintah berperan penting dalam pengembangan pariwisata.
Pengembangan pariwisata merupakan sebuah upaya untuk mengembangkan atau memperkaya pariwisata baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Tujuan utama pengembangan pariwisata ini adalah untuk meningkatkan devisa, pendapatan negara dan masyarakat, memperluas kesempatan serta lapangan pekerjaan, dan mendorong industri-industri penunjang.
Terlebih lagi di masa pandemi ini orang-orang sudah mulai rindu untuk berpergian atau berlibur, tak dapat dipungkiri lagi bahwasannya ketika pandemi ini mereda wisatawan lokal maupun manca negara akan banyak melakukan kegiatan pariwisata. Dan tujuan Karang Tawulan merupakan destinasi wisata yang patut di publikasikan lebih jauh lagi.
Itulah mengapa pengembangan pariwisata khususnya di Karang Tawulan ini sangat penting untuk dilakukan, bukan hanya keuntungan finansial saja yang akan didapatkan. Melainkan keuntungan-keuntungan lain pun akan banyak. Turis lokal maupun manca negara akan berdatangan dan takjub dengan keindahan alam Indonesia ini.
Terlebih lagi bagi masyarakat sekitar, hal ini akan menjadi aset yang bisa digunakan untuk kesejahteraan mereka. Selain itu keindahan dan kenyamanan tempatnya juga menjadi destinasi wisata khususnya kala Ramadhan ini tentunya akan menambah rasa syukur kita kepada Tuhan dengan mentafakuri setiap salah satu ciptaannya yakni pantai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H