Mohon tunggu...
Euis Novianti
Euis Novianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Life Must Goes On

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta - 20107030016

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Hari Raya Nyepi, Sebuah Momentum Umat Hindu Mengoreksi Diri

12 Maret 2021   19:50 Diperbarui: 12 Maret 2021   20:01 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kalian termasuk orang yang merayakan hari Nyepi? Atau kalian punya kerabat atau teman yang merayakan hari Nyepi? Apakah kalian tahu makna dari hari raya Nyepi buat umat Hindu? Dan bagaimana sikap yang harus diambil oleh orang diluar agama Hindu?

Oke. Dalam artikel kali ini saya akan mengupas makna hari raya Nyepi bagi umat Hindu. Serta beberapa hal terkait didalamnya.

Berbicara mengenai hari raya Nyepi pasti yang terbayang adalah umat Hindu yang sangat kental dengan keberagamannya.

Hari raya Nyepi merupakan hari raya umat Hindu yang dirayakan di setiap tahun baru Saka. Hari raya Nyepi ini dirayakan oleh umat Hindu setiap tahun yang jatuh pada sehari sesudah tileming kesanga pada penanggal 1 sasih kedasa. Hari raya Nyepi sendiri mengandung arti sepia tau sunyi.

Ketika datangnya hari raya Nyepi umat Hindu akan merenung dan tidak melakukan apa-apa selama sehari penuh dalam rangka pengoreksian diri. Tujuan dari perayaan ini adalah untuk mensucikan kembali alam manusia dan alam semesta ini.

Ketika hari raya nyepi berlangsung, umat Hindu tidak melakukan apapun. Sehingga dapat dipastikan bahwasanya momentum hari Nyepi ini merupakan ajang pengkoreksian diri bagi umat Hindu untuk memperbaiki konsep dalam hidup.

Berdasarkan fakta, perayaan hari raya Nyepi ini setidaknya telah berkontribusi dalam pengurangan polusi dan penghematan listrik di dunia. Bagaimana tidak? Jika dalam perayaan hari Nyepi ini umat Hindu tidak menggunakan listrik dan kompor. Seolah-olah hal tersebut merupakan pajangan rumah tangga saja.

Namun apakah kalian tahu acara apa aja yang dilakukan oleh umat hindu sebelum datangnya hari raya Nyepi?

Yap betul sekali, sebelum datangnya hari raya nyepi umat hindu melakukan beberapa acara yang sangat seru.

Pertama, sebelum datangnya hari raya Nyepi umat Hindu melakuka upacara yang dinamakan upacara Melasti. Upacara Melasti merupakan upacara yang dilakukan oleh umat Hindu dengan tujuan untuk membersihkan segala kotoran badan dan pikiran serta membersihkan diri dari segala bentuk perbuatan yang sudah dilakukan selama ini.

Upacara Melasti ini dilakukan dengan berdoa kepada Sang Hyang Widho agar umat Hindu diberikan kekuatan dan keselamatan untuk melaksanakan hari raya Nyepi. Acara ini dilakukan dengan membawa segala prasarana persembahyangan dari pura menuju ke laut atau danau.

Menurut umat Hindu, laut atau danau merupakan sumber air suci yang bisa membersihkan dan mensucikan segala dosa dan kotoran yang ada didalam diri manusia.

Kedua, Tawur Agung dan Pengerupukan. Tawur Agung merupakan ritual suci menjelang perayaan hari raya Nyepi. Tawur ini jatuh pada hari Tilem Sasih Sesanga. Tawur ini mengandung makna bahwasannya manusia harus mengembalikan sari-sari yang telah diisap atau digunakan manusia.

Ritual Tawur Agung ini bertujuan untuk mengharmoniskan hubungan antara manusia dengan alam semesta, dengan sesama manusia dan lingkungannya. Tawur Agung ini juga bertujuan untuk meningkatkan kecintaan dan hubungan manusia dengan Tuhan.

Ritual Tawur Agung ini juga dimeriahkan dengan acara pengerpukan yakni menyebar-nyebar nasi tawur, menaruh obor di sekeliling rumah, menyemburi rumah dan halaman rumah dengan mesiu, serta memukul kentungan hingga bersuara.

Saat malam pengerupukan terjadi, biasanya umat Hindu juga dimeriahkan dengan adanya pawai ogoh-ogoh yang ditarik berkeliling desa dengan disertai suara yang sangat keras.

Setelah melewati rangkaian acara di atas, maka tibalah ke acara puncak dari perayaan hari raya Nyepi yakni hari Nyepi nya. Pada hari nyepi ini umat Hindu dilarang melakukan aktivitas apapun kecuali sesuatu yang berguna untuk penyucian dirinya.

Keempat, Ngembak Geni. Ritual ini memiliki makna bahwasannya ritual Nyepi yang dilakukan selama 24 jam dapat diakhiri. Sehingga umat Hindu dapat beraktivitas normal seperti sedia kala. Ngambek Geni ini dialakukan oleh umat Hindu dengan mengunjungi kerabat atau saudara bersilaturahmi dan mengucapkan selamat hari raya Nyepi satu sama lain.

Momentum nyepi ini merupakan momentum yang sangat sacral bagi umat Hindu. Karena bagi umat Hindu hari raya Nyepi merupakan momentum mereka untuk mengkoreksi diri dan memperbaiki segala bentuk tindakan di masa lalu yang salah.

Nah, selain daripada apa yang telah diceritakan di atas. Ternyata ada pula umat Hindu yang merayakan hari raya Nyepi ini dengan mudik ke kampung halamannya masing-masing untuk bersilaturahmi dengan keluarganya.

Oh iya, apakah kalian tau ucapan apa yang sering digunakan oleh umat Hindu saat perayaan Nyepi ini?

Dilansir dari suara.com, inilah kata-kata yang sering digunakan untuk mengucapkan selamat di hari raya Nyepi.

1.Rahajeng nyanggara rahina Nyepi caka 1943, artinya selamat menyambut hari raya Nyepi tahun Caka 1943.

2.Rahajeng rahina Nyepi semeton sareng sami, artinya selamat hari raya Nyepi untuk saudara semua.

3.Rahina Nyepi dumogi prasida kaanggen jalaran ngeret indria, artinya hari raya Nyepi semoga bisa menjadi sarana menahan hawa nafsu duniawi.

4.Rahajeng rahina Nyepi, dumogi santhi semeton sami ring dija ja magenah, artinya selamat hari raya Nyepi semoga kedamaian selalu menyertai kita semua dimanapun berada.

5.Rahina nyepi pinaka rahina sane suci, dumogi iraga sareng sami pageh ngalaksanayang Catur Brata Nyepi, artinya hari raya Nyepi adalah hari suci, semoga bisa tetap teguh melaksanakan Catur Brata Nyepi.

6.Rahajeng rahina Nyepi semeton sareng sami, dumogi molihang karahayuan lan karahajengan, artinya selamat hari raya Nyepi untuk kita semua, semoga diberikan kelancaran dan keselamatan.

Oh iya, mengingat situasi pandemic di Indonesia yang tak kunjung mereda, hari raya Nyepi ini tidak dilakukan dengan seperti biasanya. Mempertimbangkan bahwasanya jika dilakukan secara berkerumun akan menambah klaster penyebaran virus covid 19.

Teruntuk kalian semua yang tidak merayakan hari Nyepi, saya harap kalian semua bisa bertoleransi dan menghargai apapun yang orang/ umat lain percaya.

Salam Toleransi

Sumber :

Suara.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun