PDIP sedang galau bahkan cenderung ngenes, maaf begitulah pengamatan saya, hal itu tercermin pada hampir semua tokoh partainya yang kompak menghujat dan menyatakan "lawan Ahok", sementara Ketumnya (Ibu Mega) punya hak prerogatif untuk boleh menentukan siapa saja menjadi Cagub DKI pada Pilkada DKI 2017 mendatang.
Apakah tidak sangat memalukan andai akhirnya Ibu Mega justru juga mendukung Ahok? Ketika di tipi tokoh PDIP menyatakan bahwa "Ahok hanya merasa sok kenal dengan Ibu Mega, padahal tidak ada bukti apa-apa atas klaimnya", ndilalah malamnya Pak Jokowi, Ibu Mega, Pak Ahok, Mbak Puan semobil ke Senayan pada hajatannya Golkar. Bikin ngakak saja.
.
Saya pernah membuat artikel agar meminta Ahok menjadi member PDIP saja sekalian, kalau itu terjadi, siapa da lawan pada Pileg 2019 mendatang? Partai apa yang sanggup menandingi jurkam Jokowi-Ahok saat ini dinegeri ini? Tapi saya memahami hal itu memang tidaklah mudah, bagaimana caranya meminta Ahok masuk PDIP? Kalau Ibu Mega yang minta tentu saja ada rasa ewuh-pekewuh bukan?
(gengsi) Tapi ketika ingat Ahok pernah menyatakan bahwa juga meminta Ibu Mega agar PDIP ikut memberi dukungan padanya, bukankah itu kesempatan sekalian menyatakan: "oke, kalau mau minta dukungan PDIP, masuk saja menjadi anggotanya". Jangan lupa menjadikan Ahok juga member, itu ibarat membesarkan macan, dibutuhkan pawang yang piawai. Tapi apakah Ahok juga pasti mau? Walahuallam .... (#SPMC SW, Selasa, 2 Agustus 2016)
.
.
Sumber gambar: www.youtube .com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H