Mohon tunggu...
Suhindro Wibisono
Suhindro Wibisono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

. ~ ~ ~ ~ " a critical observer " ~ ~ ~ ~ ( 5M ) ~ SPMC = "Sudut Pandang Mata Capung" ~ yang boleh diartikan ~ "Sudut Pandang Majemuk" || MEMPERHATIKAN kebenaran-kebenaran sepele yang di-sepele-kan ; MENCARI-tahu mana yang benar-benar "benar" dan mana yang benar-benar "salah" ; MENYUARAKAN kebenaran-kebanaran yang di-gadai-kan dan ter-gadai-kan ; MENGHARAP kembali ke dasar-dasar kebenaran yang di-lupa-kan dan ter-lupa-kan ; MENOLAK membenarkan hal-hal yang tidak semestinya, menolak menyalahkan hal-hal yang semestinya. (© 2013~SW)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Aceh Singkil Ada Bara, Apa Pendapat Anda?

14 Oktober 2015   12:38 Diperbarui: 16 Oktober 2015   21:23 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="www.muqawamah.net"][/caption]

.

DI ACEH SINGKIL ADA BARA, APA PENDAPAT ANDA?
.
Opini Rancu ala (SPMC) Suhindro Wibisono.
.
Saya coba mengutarakan pendapat, dan inginnya sependek mungkin agar tidak sama dengan artikel-artikel saya lainnya yang sering kali terlalu panjang karena takut disalah tafsirkan.
.
Kemarin siang terjadi pembakaran rumah ibadah di Aceh Singkil, beritanya juga sudah sangat masif, hal itu mengingatkan saya tentang kejadian serupa di Tolikara - Papua beberapa waktu yang lalu. Hanya korban pembakarannya yang sepertinya gantian. Semoga bukan karena adanya balas dendam.
.
Lalu yang ingin saya ketahui dan pertanyakan, Apa khabar Pak Presiden Jokowi yang sangat saya hormati? Saya ingat waktu kejadian Tolikara, Presiden lewat fan page facebook-nya menyatakan: "Saya sudah langsung perintahkan Menkopolhukam, Kapolri, Kepala BIN agar segera turun ke lapangan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengambil tindakan yang diperlukan." Dan menurut berita yang saya baca di www.beritasatu .com: "Soal Pembakaran Gereja di Singkil, Presiden Minta Menko Polhukam Bertindak Cepat", saya bersyukur atas kesetaraan tersebut. TAPI APAKAH BAPAK TIDAK INGIN MENGGANTI RUMAH IBADAH YANG DIBAKAR SEPERTI YANG DI TOLIKARA, PAPUA? Karena menurut saya, kalau Bapak juga membangun lagi rumah ibadah yang dibakar tersebut, itu terlihat jelas keadilan yang Bapak Presiden lakukan, dan yang paling penting dari itu adalah, kejadian serupa agar tidak terulang, karena massa pembakar akan berpikir, kalau dibakar ternyata akan diganti yang lebih baik oleh Presiden.
.
Salam hormat saya untuk Anda Pak Presiden, semoga Bapak dan Keluarga banyak mandapat kebahagiaan dalam hidup ini. Semoga .....
.

Maaf kalau ada yang tidak berkenan, saya hanya bersuara berdasarkan SPMC versi kacamata saya. (SW, Rabu, 14 Oktober 2015)
.
Sumber gambar:
www.muqawamah .net
.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun