KETIKA tahun ini negara tidak import beras, itu adalah hal sepele tapi banyak yang tidak mau memberi apresiasi, coba bayangkan kalau ada import walau sedikit, pasti hujatan akan bertubi-tubi. Saya kok yakin ketika nanti waduk-waduk sudah jadi, kita justru akan export hasil pertanian. Nelayan juga sudah mulai banyak yang syukuran, nelayannya mulai merasakan dampak pemberantasan penjarah-penjarah hasil laut, padahal bukankah pemerintah blom menambah peralatan canggih untuk memberantas para penjarah? Kenapa pemerintah sebelumnya tidak mau melakukan? Bukankah itu masalah keberpihakan? Coba bayangkan kalau nanti infrastruktur sudah banyak yang jadi, multi efek ekonominya akan sangat luar biasa, justru inilah sesungguhnya yang sangat penting, mobilitas rakyat akan sangat luar biasa, dan itu akan memutar roda ekonomi yang sangat signifikan, efek dominonya akan sangat mencengangkan.
Lalu Pak Presiden juga memperhatikan kehidupan-kehidupan warga perbatasan yang masih sangat memprihatinkan, sungguh inilah satu-satunya Presiden NKRI yang justru peduli kepada rakyatnya, peduli wilayah negerinya. Andai keadaan ekonomi segera membaik sehingga negara punya anggaran lebih, saya kok yakin Pak Presiden inilah yang akan mengubah wajah negara ini yang sesungguhnya. Hayo berpikir positif dan memberi dukungan agar kesejahteraan rakyat cepat tercapai, padahal itu artinya juga untuk kita semua, bagi yang kurang suka karena yang jadi Presiden bukan jagoannya, hentikanlah mencemooh atau menghina Presiden, nanti 2019 ada pemilihan lagi, dan memang itulah aturan mainnya. Karena suka atau tidak suka, Anda akui atau tidak, selama Anda adalah warga negara Indonesia, Presiden Jokowi saat ini adalah Presiden kita bukan?
Â
(SPMC SW, Rabu, 7 Oktober 2015)
.
.
Sumber gambar:
bisnis.liputan6 .com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H