Dengan kata lain, coping stres berhubungan positif terhadap religiusitas seseorang. Semakin tinggi religiusitas seseorang, semakin tinggi pula coping stres yang dimiliki. Seseorang yang memiliki religiusitas yang tinggi tentu memiliki pedoman dan daya tahan yang lebih baik dalam memanajemeni stres yang dihadapinya. Artinya bahwa seseorang yang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi akan dapat mengambil nilai-nilai agama yang dianutnya untuk dipergunakan dalam memecahkan masalah atau mengelola kondisi emosional yang terjadi akibat tuntutan atau tekanan dari luar.
Referensi
Darmawanti, Ira. (2012). Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Kemampuan dalam Mengatasi Stres (Coping Stress). Jurnal Psikologi Teori dan Terapan: Vol. 2 No. 2 (2012)Â
Istiqomah. (2012). Stres Dalam Perspektif Psikoneuroimunologi. Repository: Universitas Muhammadiyah Jember.
Kholidah, Enik N. (2012). Berpikir Positif untuk Menurunkan Stres Psikologis. Jurnal Psikologi: VOLUME 39, NO. 1, JUNI 2012: 67 -- 75
Larasati, Ratih. (2016). Pegaruh Stres Pada Kesehatan Jaringan Periodontal. Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 1 April 2016 : 81 - 89
Mayasari, Dina & Arum P. (2010). Hubungan Respon Imun dan Stres Dengan Tingkat Kekambuhan Demam Tifoid Pada Masyarakat di Wilayang Puskesmas Colomadu Karanganyar. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol. 2 No. 1, Maret: 13-18 .
Rosyanti, Lilin, dkk. (2017). Kajian Teoritis Hubungan antara Depresi dengan Sistem Neuroimun. Health Information Jurnal Penelitian: Volume 9, Nomor 2, Desember 2017, p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Wardhana, Made. (2011). Psikoneuroimunologi di Bidang Dermatologi. MDVI: Vol. 38 No. 4 Tahun 2011; 175 -- 180.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H