Manuk manyar atau burung manyar adalah salah satu burung yang banyak ditemui di daerah Patalunan khususnya pada zaman dahulu. Oleh karena itu pada zaman dahulu banyak terdapat sarang manuk manyar yang menjadi inspirasi motif Batik Patalunan.
3. Motif Wiwitan Jati atau Pohon Jati
Selain sarang manuk manyar, wiwitan jati atau pohon jati banyak ditemukan di daerah Talun. Oleh karena itu pohon ini menjadi salah satu motif khusus dalam Batik Patalunan.
Batik Patalunan memiliki beberapa jenis batik berdasarkan dari cara pembuatannya. Cara pembuatannya pun tidak berbeda dari batik pada umumnya.
“Teknik pembuatan Batik Patalunan itu disesuaikan dengan kebutuhan peminatnya, ada print, cap, dan tulis,” tutur Firsa.
“Kalau dari penjualannya, kami masih menjual dalam bentuk kain dan masih melihat peluang serta pangsa pasar yang pas untuk kami masuki,” sambungnya.
Harapan besar disampaikan oleh Filsa kepada generasi muda penerus bangsa.
“Kami memiliki harapan besar terutama kepada para generasi muda agar memiliki semangat tinggi dalam melestarikan budaya khususnya Batik Patalunan. Batik ini memiliki potensi yang sangat besar di masa mendatang, maka sangat perlu untuk dikembangkan,” ucap Filsa.
Informasi terkait Batik Patalunan dapat diakses lebih lanjut melalui Instagram resmi Sanggar Seni Saung Bagus Daya @saungbagusdaya.