Mohon tunggu...
suherman agustinus
suherman agustinus Mohon Tunggu... Guru - Dum Spiro Spero

Menulis sama dengan merawat nalar. Dengan menulis nalar anda akan tetap bekerja maksimal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru Kreatif di Masa Pandemi

29 Agustus 2021   13:53 Diperbarui: 29 Agustus 2021   14:05 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, orangtua mengalami kesulitan dalam mengawasi peserta didik. Sebab, para orangtua juga harus bekerja dari rumah. Tuntutan-tuntutan pekerjaan dari tempat kerja dan pekerjaan-pekerjaan di rumah menghalangi orangtua dalam mengontrol proses pembelajaran dari rumah. Belum lagi orangtua yang terlalu memberikan kebebasan kepada anak-anaknya.

Maksudnya, orangtua memberikan kebebasan penuh kepada anak-anak untuk belajar secara mandiri. Padahal kebebasan tanpa pengawasan justru membuat peserta didik malas-malasan dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

Keempat, peserta didik merasa jenuh dan cepat lelah berada di depan layar laptop/HP, terutama ketika pembelajaran via zoom. Penulis mengetahui hal ini setelah berkomunikasi dengan peserta didik terkait kesan mereka selama pembelajaran virtual.

Solusi Strategis

Berhadapan dengan kendala-kendala tersebut di atas, penulis kemudian membuat strategi sekaligus solusi, yakni dengan memberikan motivasi dan inspirasi agar mereka tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dilakukan di sela-sela waktu pembelajaran berlangsung.

Selain motivasi, penulis juga membuat pembelajaran yang bervariasi setiap pertemuan. Caranya sederhana, yakni dengan menayangkan gambar-gambar menarik dan film-film inspiratif dari youtube yang terkait dengan materi yang sedang dipelajari. Dengan motode kreatif seperti ini, peserta didik sangat antusias  dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Penulis juga selalu mengingatkan orangtua agar bekerja sama dalam mengawasi dan mengontrol peserta didik. Sebab, menurut hemat penulis, tanpa adanya kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan orangtua, pembelajaran virtual tidak akan berjalan maksimal.

Orangtua tidak hanya berperan dalam membiayai keuangan sekolah siswa, namun harus bisa memastikan bahwa anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Dan yang paling penting adalah menyadarkan anak-anak bahwa pendidikan itu sangat penting bagi masa depan mereka.

Penutup

Menjadi pendidik yang kreatif di masa pandemi ini bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebagai suatu kewajiban. Pendidik harus bangkit dari cara-cara lama  dalam mengajar yang sangat kaku dan membosankan. Pendidik  harus renponsif terhadap perubahan zaman yang begitu cepat dengan segala tantangannya. Salah satu cara, yakni dengan melek dan cakap teknologi.

Cakap teknologi maksudnya adalah bahwa pendidik harus mampu memanfaatkan sarana-sarana teknologi yang ada dalam rangka melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Sebab, di masa-masa mendatang, pembelajaran dapat dilakukan kapan dan di mana pun. Artinya, peserta didik tidak harus membuang waktu untuk mengikuti pembelajaran di sekolah-sekolah. SEKIAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun