Mohon tunggu...
suherman agustinus
suherman agustinus Mohon Tunggu... Guru - Dum Spiro Spero

Menulis sama dengan merawat nalar. Dengan menulis nalar anda akan tetap bekerja maksimal.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Komodo di Ambang Ancaman Kepunahan

26 Oktober 2020   12:48 Diperbarui: 26 Oktober 2020   13:21 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Tidak puaskah kalian (manusia) bahwa selama ini kami menyumbang begitu banyak terhadap APBD. Sudah ribuan dan jutaan wisatawan yang datang dan mengunjungi kami, namun hasilnya tidak untuk kami, tapi untuk pemerintah yang serakah dan tamak. Kami sudah berbaik hati namun kalian tak pernah menyadarinya. Kini dan hari ini, kami diancam dan perlahan-lahan disingkirkan dari sini."

Kedua, jumlah wisatawan berkurang. Canggihnya fasilitas yang akan dibangun di Pulau Rinca secara otomatis menaikan tiket masuk wisatawan. Seperti wacana Gubernur NTT, Viktor Laiskodat bahwa tiket masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) akan dinaikan dari Rp 350.000 menjadi RP 7,5 juta. Kenaikan harga tiket ini bisa saja mengurangi jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Taman Nasional Komodo.

Ketiga, pembangunan fasilitas tersebut bertentangan dengan hakikat keberadaan Taman Nasional Komodo yang adalah kawasan konservasi. Artinya, kawasan tersebut harus tetap utuh dan alami. Kalau pun ada pembangunan, harusnya pembangunan tersebut bersifat ramah lingkungan dan tidak merusak.

Keempat, kepunahan Komodo. Dampak yang paling fatal yang bukan tidak mungkin bakal terjadi ke depan bahwa komodo yang ada di TNK dan Pulau Rinca akan punah.

Jika aktivitas manusia di kawasan konservasi semakin tinggi, maka komodo semakin tidak nyaman untuk hidup di kawasan tersebut. Kita tahu bahwa bahwa sifat dasar yang melekat di dalam diri manusia adalah suka merusak.

Semakin banyak manusia yang berada di kawasan konservasi samakin besar pula peluang untuk melakukan pengrusakan terhadap segala sesuatu yang selama ini menunjang keberlangsungan hidup komodo. Misalnya pembunuhan terhadap hewan makanan komodo seperti reptilia, babi hutan, rusa, dan lainnya.

Belum lagi banyak wisatawan yang membuang sampah secara sembarangan. Hal ini memang dilihat sederhana tetapi dampaknya sangat besar, yakni kepunahan komodo. Jika komodo punah maka manusia yang memusnahkannya harusnya juga dipunahkan hahaha. SEKIAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun