Mohon tunggu...
suherman agustinus
suherman agustinus Mohon Tunggu... Guru - Dum Spiro Spero

Menulis sama dengan merawat nalar. Dengan menulis nalar anda akan tetap bekerja maksimal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

3 Kesulitan Pembelajaran Daring dan Luring serta Solusinya

10 Juli 2020   00:34 Diperbarui: 21 Mei 2021   03:23 42350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca juga : Teknik Pelaksanaan PAT Selama PJJ/BDR di Masa Pandemi Covid-19

Dampak lanjutnya, peserta didik akan kesulitan memahami materi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat. Apalagi berhadapan dengan mata pelajaran program MIPA: Matematika, Fisika dan Kimia dan Biologi. Keempat pelajaran ini tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama karena banyak penurunan rumus. Itu artinya, waktu satu jam sangat tidak cukup.

Dari ketiga kesulitan di atas mesti ada solusinya, baik dari pihak sekolah maupun pemerintah. Setidaknya ada 2 solusi yang saya tawarkan.

Pertama, bantuan pemerintah dan sekolah. Terkaitnya dengan orang tua yang kesulitan mendapatkan kuota internet, saya kira pemerintah perlu hadir dan bahkan memberikan suntikan dana. Maksudnya, pemerintah tidak hanya membuat regulasi dan kebijakan pembelajaran melalui sistem Daring dan Luring di setiap sekolah.

Akan tetapi, pemerintah mau tidak mau harus menyediakan anggaran khusus untuk pembelian kuota internet bagi peserta didik yang orang tuanya tidak mampu.

Demikian juga sekolah. Perlu ada bantuan khusus bagi orang tua yang secara ekonomi tidak mampu. Terlebih lagi untuk peserta didik yang orang tuanya terkena dampak corona. Semisal di-PHK oleh perusahaan, tempat di mana mereka mencari nahkah.

Kedua, perihal KBM yang kurang efektif. Sekolah dan para staffnya perlu menemukan cara tersendiri agar materi yang dipelajari sebisa mungkin dapat dipahami oleh peserta didik. Entah bagaimana pun caranya.

Tidak harus memaksa peserta didik untuk memami materi pembelajaran secara 100 %, 50-70 % saja sudah cukup. Setidaknya mereka tetap memahami materi yang sedang dipelajari.

Baca juga : Meminimalisir Ketergantungan Gadget Dampak PJJ Saat Pandemi, PMM 90 Bangun Pos Literasi untuk Siswa

Sistem Daring dan Luring ini akhirnya menuntut kita untuk kreatif dalam mendidik peserta didik. Sebagai guru, kita perlu bangkit dari cara-cara mengajar yang sudah lama dan membusuk.

Zaman yang kian berubah memaksa kita juga untuk terus berubah. Termasuk memakai cara-cara baru (menggunakan aplikasi Daring dan Luring) dalam mendidik. Sehingga peserta didik pun akan dengan mudah memahami apa yang kita ajarin. SEKIAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun