Berikut contoh peraturan-peraturan dalam hidup berasrama:
Kedua, setiap Minggu Pertama dalam bulan, anak-anak asrama diberi kesempatan untuk mengunjungi keluarga. Ketiga, barang siapa yang melanggar peraturan, akan dijatuhi hukuman sesuai tingkat pelanggaran..
Peraturan tersebut dibuat berdasarkan kesepakatan bersama antara pembina asrama dengan anak-anak asrama. Tujuannya jelas, yakni demi kebaikan bersama (bonum commne).
Penulis memiliki kisah menarik dan unik selama tinggal di asrama.
Kisahnya demikian: saat tidur malam, penulis merokok bersama keempat teman kelas di toilet yang tidak terpakai. Sebelum merokok, kami bersepakat agar selama merokok tidak boleh berbicara biar nggak ketahuan sama romo pembina asrama.
Tapi, apa yang terjadi? Tiba-tiba salah satu kawan saya tertawa terbahak-bahak. Padahal tak ada yang melawak. Dan setelah diselidiki, ternyata kawan tersebut tertawa karena kentut secara tidak sadar hahaha
Karena itu, romo pembina asrama pun datang dan menyiksa kami. Romo menyuruh kami menghabiskan rokok satu selot. Sekali isap tiga batang. Dan tidak boleh dikeluarkan dari mulut sebelum tiga batang rokok habis diisap. Sungguh  sebuah penyiksaan kejam.
Namun, hukuman tersebut membawa perubahan total bagi kami berlima. Kami akhirnya berhenti merokok hingga tamat SMP. Kisahnya selesai.
Masih banyak kisah menarik lainnya yang ketika diceritakan kembali akan menjadi bahan perbincangangan hangat saat reuni bersama kawan-kawan lama.
Selama 9 tahun hidup di asrama, penulis mengalami banyak perubahan, baik dari segi fisik, cara pikir, maupun cara bertindak dan bertutur kata. Selain itu, hingga sekarang penulis bisa hidup secara mandiri tanpa harus mengemis meminta sesuatu pada orang tua.