Mohon tunggu...
suherman agustinus
suherman agustinus Mohon Tunggu... Guru - Dum Spiro Spero

Menulis sama dengan merawat nalar. Dengan menulis nalar anda akan tetap bekerja maksimal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Empo" di Terang, Nabi Palsu atau Nabi Asli?

27 Juni 2020   11:09 Diperbarui: 27 Juni 2020   11:01 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nabi palsu (Sumber:adzalmaking.info)

Fenomena munculnya nabi-nabi palsu di jaman  modern sudah menjadi hal yang lumrah dan seringkali kita dengar. Kita ingat bagaimana seorang ibu yang bernama Ibu Hadasari di Makasar pada 2017 silam yang mendatangi Kantor Kementerian Agama di Makasar.

Ketika itu, Ibu Hadasari menyampaikan bahwa dia adalah seorang nabi. Dia telah menerima bisikan dari Tuhan sendiri untuk menyebarkan firman Tuhan kepada semua orang. Bahkan Ibu Hadari  mengimbau semua orang untuk menjadi Islam, serta  mengajak masyarakat untuk berhijrah ke Makasar.

Atau contoh lain, Cecep Solihin yang pada tahun 2014 ditangkap oleh polisi di Bandung karena mengaku dirinya sebagai nabi palsu. Kala itu Cecep meminta para pengikutnya untuk melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan hukum. Misalnya meminjam uang di bank tanpa harus mengembalikannya. Bahkan Cecep dan pengikutnya menolak mengakui NKRI.

Sekarang ini, di Terang, Kecamatan Lando, Kabupaten Manggarai Barat, NTT muncul seorang ibu yang katanya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Mereka menyebut nama ibu tersebut "EMPO".

Dalam bahasa Manggarai, EMPO memiliki dua arti. Pertama, EMPO artinya cucu. Kedua, EMPO artinya setan atau orang yang sudah meninggal.

Diceritakan bahwa EMPO di Terang dirasuki oleh roh nenek moyang sehingga dia bisa menyembuhkan banyak orang yang hendak disembuhkan. Hingga hari ini, EMPO tersebut sangat terkenal terutama di kalangan masyarakat Manggarai. Saking terkenalnya, setiap hari semakin banyak orang yang datang silih berganti dari berbagai daerah untuk disembuhkan penyakitnya.

Empo adalah Tuhan kedua

Ketika saya pulang kampung pada 18 April 2020, saya mendengar bagaimana keluarga saya bercerita tentang keberadaan EMPO tersebut. Mereka mengisahkan bahwa EMPO itu adalah Tuhan kedua yang pernah ada di bumi Terang. Dikatakan demikian karena dia bisa mendengar dan mengetahui jika ada orang lain yang menceritakan hal-hal yang buruk tentang EMPO, meskipun orang tersebut sedang berada di tempat yang jauh.

Selain itu, Roh dari EMPO tersebut juga bisa terbang dan menyembuhkan para pasien di berbagai daerah di Indonesia. Dikisahkan bahwa EMPO pernah menyembuhkan salah satu pasien di Papua.

Sebelum Rohnya ke Papua, EMPO terlebih dahulu meminta pasien untuk menyiapkan air minum dan minyak Nona Mas. Air minum tersebut akan diminum oleh pasien sendiri. Sementara, minyak Nona Mas dipakai untuk digosokan pada bagian tubuh yang terasa sakit. Sehingga pasien cepat pulih dari penderitaannya.

Sebagai pendengar yang baik, saya mencoba mendengar dengan saksama perihal mukjizat penyembuhan yang dilakukan oleh EMPO tersebut. Namun setelah mendengar mereka bercerita, saya mencoba memberikan pengaruh positif kepada keluarga saya agar tidak mudah percaya pada EMPO.

Saya mengatakan kepada mereka bahwa di zaman moderen ini, sudah banyak muncul nabi-nabi palsu seperti yang saya narasikan di awal tulisan ini.

Saya kira pada saat Yesus hadir dan mewartakan Kerajaan Allah juga muncul banyak nabi palsu. Tujuan utama kehadiran nabi-nabi palsu pada jaman itu adalah untuk memberikan pengajaran sesat yang membinasakan banyak orang. Sehingga masyarakat yang mendengar ajaran sesat itu lebih percaya pada nabi tersebut daripada ajaran iman dan kebenaran yang diwartakan Yesus.

Sementara nabi-nabi palsu di zaman moderen ini, muncul dengan tujuan untuk mencari duit dengan cara yang sangat gampang. Mereka menipu banyak orang agar percaya pada apa yang mereka katakan. Padahal ajaran mereka sebenarnya bertentangan dengan ajaran iman.

Ole karena itu, perlu ada sikap kritis terhadap mereka yang mengklaim diri sebagai nabi. Apa yang mereka ajaran perlu disandingkan dengan ajaran Kitab Suci yang adalah sumber pokok ajaran iman setiap agama.

EMPO yang muncul di Terang, menurut saya bukanlah Tuhan kedua sebagaimana yang diceritakan oleh keluarga saya. Apa yang diceritakan terkait EMPO tersebut terlalu berlebihan. Sebab, menyamakan manusia dengan Tuhan sama dengan penyesatan. Tuhan adalah pencipta dan manusia adalah ciptaan. Pencipta  takkan sama dengan ciptaan. Cukup sekian dan terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun