Mohon tunggu...
suherman agustinus
suherman agustinus Mohon Tunggu... Guru - Dum Spiro Spero

Menulis sama dengan merawat nalar. Dengan menulis nalar anda akan tetap bekerja maksimal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagi Anak-anak yang Orang Tuanya Bercerai, Guru Mesti Menjadi Orang Tua Pertama

13 Juni 2020   14:34 Diperbarui: 13 Juni 2020   14:58 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak yang kehilangan harapan karena orang tuanya bercerai (Sumber: mulya.gurusiana.id)

"Keluarga adalah seminari kecil", St. Yohanes Paulus II

Yohanes Paulus mengatakan keluarga sebagai seminari kecil karena di dalam keluarga tumbuh benih-benih panggilan rohani. Seminari dalam pemahaman Yohanes dan umat Kristiani sebagai tempat khusus untuk pendidikan calon rohaniwan.

Di Flores terdapat banyak seminari. Misalnya Seminari Pius XII Kisol (Manggarai Timur), Seminari Yohanes Paulus II Labuan Bajo (Mangggarai Barat). Seminari Menengah ST. Yohahanes Berkhmans Matoloko (Bajawa), Seminari Tinggi ST. Paulus Ledaro (Maumere), dll.

Seminari tersebut sebagai tempat khusus untuk pendidikan bagi anak-anak yang bercita-cita menjadi pejabat-pejabat rohani dalam Gereja. Misalnya menjadi Bruder, Suster dan Pastor. Di seminari ini anak-anak digembleng dengan berbagai aturan hidup yang memungkinkan mereka kelak menjadi pejabat Gereja yang berkualitas.

Kembali ke keluarga. Yohanes menekankan pentingnya keluarga dalam pembentukan karakter seorang anak. Keluarga merupakan dunia pertama yang dikenal oleh seorang anak sebelum mengenal dunia sosial yang lebih luas. Karena itu, keluarga hendaknya membentuk benih-benih panggilan rohani pada anak-anak.

Keluarga juga dilihat sebagai tempat persemaian nilai-nilai moral yang nantinya berguna bagi kehidupan seorang anak. Bahkan keluarga juga dapat dikatakan sebagai surganya dunia. Di dalam keluarga kita merasakan kehangatan, kenyamanan dan kebahagiaan sempurna.

Terlepas dari fakta bahwa di dalam keluarga juga seringkali terjadi pertengkaran, baik antara ibu dan bapak, maupun antara anak-anak dan bapak/ibu. Pertengkaran tersebut kadang-kadang menyebabkan orang tua terpaksa berpisah ranjang atau bercerai, sehingga keluarga akhirnya berantakan.

Keluarga berantakan, anak ikut berantakan

Keluarga yang berantakan membuat anak juga ikut berantakan. Di sekolah tempat di mana saya mengajar misalnya, banyak siswa/i SMA yang kehilangan semangat belajar. Malas datang ke sekolah. Suka nongkrong malam-malam demi mencari kebahagiaan bersama teman sebaya. Nah, setelah diselidiki lebih dalam, ternyata orang tuanya sudah berpisah ranjang. Sangat kasihan, bukan?

Saya kira di sekolah-sekolah lain di negeri ini juga terjadi hal yang sama. Banyak siswa yang kehilangan orientasi hidup. Mereka seakan kehilangan motivator dan pemberi semangat. Apalagi kalau anak tunggal yang tidak punya kakak dan adik, dia pasti kebingungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun