Panggung MTQ Ke XXIX (Sumber : Khadafi Jadi)
Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu menggelar acara Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Kabupaten pada 20 s.d 26 Januari 2022. Acara ini sejatinya dilaksanakan pada tahun 2021 namun ditunda karena beberapa pertimbangan, salah satunya karena Covid-19.
MTQ Tingkat Kabupaten merupakan festival melantunkan ayat-ayat suci Al Qur'an bagi para qori dan qoriah terbaik yang telah terseleksi mulai dari tingkat desa dan kecamatan. Selanjutnya bagi sang juara, secara otomatis berhak mewakili daerah ke tingkat provinsi.
Pagelaran MTQ setiap tahun yang telah mengeluarkan energi, waktu dan yang begitu besar-tidak dilihat hanya sebagai kegiatan rutinitas seremonial belaka. Pun, bukan dilihat sebagai ajang pencarian bakat semata sebagaimana ajang pencarian bakat lainnya.
Namun, harus dillihat dimensi lain dari sebuah penyelenggarannya. Saat qori dan qoriah melantunkan ayat-ayat suci Al Qur'an dengan merdu dan indah. Pada saat itu, mereka sesungguhnya tengah melantunan nilai-nilai ketuhanan (Ke-Ilahi-An), kemanusiaan (Humanism) dan alam semesta (Cosmos).
Dari lantunan nilai-nilai itu, muncul kesadaran relijiusitas fitrah (Meminjam istilah Peradaban Fitrah)-relijiusitas yang tanpa beban dan tendensi apa-apa. Relijiusitas yang lahir dari kesadaran murni tanpa dipaksa oleh surat edaran, misalnya.
Relijiusitas, murni kesadaran yang lahir melalui proses perenungan mendalam atas apa-apa yang didengarkan, diketahui dan pahami dari sebuah ajaran yang terkandung di dalam Al Qur'an.
Bukankah al Al Qur'an yang terdiri dari 30 Juz, 114 Surat dan 6236 ayat itu adalah kitab suci umat Islam yang merupakan sumber segala ajaran dan amalan yang menjadi pedoman hidupnya?!
MTQ ke 29 kali ini digelar di Lapangan Beringin. Panggung MTQ berada tepat didepan gedung pemerintahan Paruga Parenta Dana Nggahi Rawi Pahu.
Ini memberi pesan dan makna bahwa membangun masyarakat relijius dimulai dari pemerintah. Sejatinya pemerintah harus menjadi garda terdepan memberi contoh dan tauladan terlebih dahulu bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai relijiusitas dalam sikap, tindakan bahkan kebijakannya.
Pada sisi lain, lantunan ayat suci Al Qur'an yang dibawakan oleh para qori dan qoriah akan membahana, mengguncang dan meresap ke dalam pori-pori tembok, ruangan bangunan pemerintahan yang ada disana-meyusup dan merasuk kedalam jiwa-jiwa para pejabat dan pegawai yang bekerja didalamnya.
Karena di gedung itu, urusan kemanusiaan dan alam semesta dijalankan. Urusan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Dompu, urusan sumber daya alam didiskusikan, dirumuskan dan diputuskan dalam sebuah kebijakan.
Digedung itu, nyawa masyarakat Bumi Nggahi Rawi Pahu dipertaruhkan. Jika, orang-orang yang berada di dalam gedung itu. Apakah pejabat dan pegawainya tertanam nilai-nilai ke-Ilahi-an dan ke-manusia-an yang terefleksi dari lantunan ayat-ayat yang didengarkannya. Maka, haqqul yakin masyarakat Dompu adalah masyarakat yang makmur dan sejahtera.
Tentu saja, MTQ bukan satu satunya elemen mengukur relijiusitas masyarakat Dompu. Melainkan MTQ adalah salah satu istrumen dari sekian banyak instrumen relijiusitas. Tapi, setidaknya melalui MTQ bisa menjadi pembangkit semangat dan motivasi masyarakatnya untuk terus belajar, membaca dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur'an sehingga menjadi masyarakat yang relijius.
Masyarakat relijius secara subtansi adalah masyarakat yang menjalankan nilai-nila suci ajaran agamanya. Masyarakat relijius adalah masyarakat yang mampu menciptakan peradaban dan keadaban, masyarakat yang taat dan tertib serta senantiasa hidup dalam kedamaian.
MTQ kali ini merupakan momentum yang luar biasa karena seingat saya, baru pertama kalinya dilaksanakan di Lapangan Beringin dan gelaran pertama kalinya di kepemimpinan AKJ-Syah.
Makna-makna esensial dari MTQ harus terinternalisasi dalam jiwa-jiwa para pemimpin, pejabat pemerintahan dan masyarakatnya. Sehingga mewujudkan Dompu yang relijius itu bukan hanya sekadar tagline politik yang mati dan kaku, akan tetapi dia terus hidup dan berkembang.
Selamat ber MTQ ke 29. Semoga berkah!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI