Mohon tunggu...
Suherman
Suherman Mohon Tunggu... Lainnya - Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Rakyat Biasa yang Hobi Membaca dan Menngamati

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency Pilihan

Faktor-Faktor di Balik Anjloknya Harga Ethereum dan Kripto dalam 24 Jam Terakhir

3 Februari 2025   06:29 Diperbarui: 3 Februari 2025   06:29 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi BTC dan Candle Stick (Sumber: https://unsplash.com/@peiobty)

Fiuhh... setelah disibukkan dengan menulis artikel bertema di luar dunia kripto, pagi ini saya kaget melihat harga aset kripto anjlok, hehe. Kebetulan saya punya beberapa aset di sana, jadi saya memang selalu memantau pasar. Tapi kali ini, penurunannya cukup parah!

Adrenalin jadi terpacu lagi untuk kembali mendalami dunia kripto. Jadi, mari kita back to artikel kripto lagi!

Turunnya Harga Kripto: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Dalam 24 jam terakhir, bila kita perhatikan, pasar kripto mengalami gejolak besar dengan penurunan tajam harga berbagai aset digital, termasuk Ethereum (ETH). Hal ini membuat para investor dag-dig-dug, terutama bagi mereka yang memiliki aset besar di dalam perkriptoan.

Hmmm... bagaimana tidak? Sentimen negatif yang melanda pasar ini bukan tanpa alasan. Berbagai faktor utama telah berkontribusi terhadap Penurunan Harga ini,aksi jual besar-besaran, terutama dari pemain besar, atau yang sering disebut dengan istilah whale, yang membuat harga kripto anjlok dalam waktu singkat.

Oke, mari kita coba uraikan satu per satu.

1. Ketegangan Geopolitik Memicu Ketidakpastian Pasar

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pasar kripto adalah meningkatnya ketegangan geopolitik. Konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran telah memicu kekhawatiran di pasar global. Investor cenderung menghindari aset berisiko, termasuk kripto, ketika situasi global tidak menentu. Alhasil, banyak pemegang aset digital memilih menjual kepemilikan mereka untuk mengamankan dana dalam bentuk aset yang lebih stabil, seperti emas atau mata uang fiat.

Ketidakpastian politik dan ekonomi sering kali berdampak langsung pada pasar keuangan, termasuk kripto. Sebagai aset yang masih tergolong volatil, kripto cenderung mengalami pergerakan harga yang lebih ekstrem dibandingkan instrumen investasi konvensional lainnya.

2. Kebijakan The Fed dan Dampaknya pada Pasar Kripto

Selain faktor geopolitik, kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), juga memainkan peran penting dalam penurunan harga kripto. Baru-baru ini, The Fed memberikan sinyal bahwa mereka mungkin menunda pemangkasan suku bunga akibat inflasi yang masih tinggi dan tingkat pengangguran yang tidak sesuai ekspektasi.

Langkah The Fed ini memberikan tekanan besar pada aset berisiko, termasuk saham dan kripto. Suku bunga yang lebih tinggi berarti biaya pinjaman yang lebih mahal, sehingga likuiditas di pasar berkurang. Dalam kondisi seperti ini, investor cenderung menarik modal dari aset spekulatif seperti kripto dan beralih ke instrumen investasi yang lebih stabil.

3. Aksi Jual Besar-Besaran di Pasar Kripto

Perpaduan antara ketidakpastian global dan kebijakan moneter yang lebih ketat telah memicu aksi jual besar-besaran di pasar kripto. Investor yang sebelumnya optimistis mulai panik dan memilih keluar dari pasar, yang akhirnya mempercepat penurunan harga.

Ethereum, sebagai salah satu aset terbesar dalam ekosistem kripto, mengalami dampak paling signifikan. Dalam sehari terakhir, ETH turun hingga ke level $2.836 dari harga tertingginya di $3.157. Aksi jual yang agresif ini memperburuk kondisi pasar, menciptakan efek domino di mana semakin banyak investor yang ikut melepas aset mereka untuk menghindari kerugian lebih lanjut.

Kesimpulan: Apakah Pasar Kripto Akan Pulih?

Penurunan tajam harga kripto dalam 24 jam terakhir menunjukkan betapa rentannya pasar ini terhadap faktor eksternal seperti geopolitik dan kebijakan moneter. Meskipun volatilitas tinggi adalah bagian dari dinamika kripto, investor perlu memahami bahwa pergerakan harga tidak selalu mengikuti pola yang dapat diprediksi.

Dalam jangka pendek, pemulihan harga kripto akan bergantung pada stabilisasi kondisi geopolitik dan kepastian kebijakan moneter dari The Fed. Namun, bagi investor jangka panjang, fluktuasi seperti ini bisa menjadi peluang untuk masuk ke pasar dengan harga lebih rendah, selama mereka memiliki strategi yang matang dan pemahaman yang baik tentang risiko yang ada.

Jadi, apakah kamu masih tertarik untuk berinvestasi di dunia kripto? Atau mungkin ada di antara kalian yang sudah terjun ke dalamnya? Silakan sharing dan diskusi di kolom komentar!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun