Mohon tunggu...
Suherman
Suherman Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh Harian Lepas

Semoga Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Bitcoin Untuk Kemanusiaan: kisah Inspiratif Pengguna Kripto dalam Bantuan ke Palestina

30 Januari 2025   16:00 Diperbarui: 30 Januari 2025   14:31 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Palestina & Bitcoin (Sumber: Dalle)

Ketika Teknologi Bertemu Kemanusiaan


Di tengah konflik yang berkepanjangan di Palestina, bantuan kemanusiaan seringkali terhambat oleh blokade, birokrasi, dan keterbatasan akses keuangan tradisional. Namun, pada tahun 2021, sebuah terobosan menarik terjadi: Bitcoin digunakan sebagai alat untuk menyalurkan bantuan ke Palestina. Bagaimana cryptocurrency, yang sering dianggap sebagai instrumen spekulatif, bisa menjadi solusi dalam situasi krisis?

Artikel ini akan mengupas kisah inspiratif penggunaan Bitcoin untuk bantuan kemanusiaan, relevansinya dengan isu terkini, serta pelajaran yang bisa kita ambil untuk Indonesia.

1. Bitcoin sebagai Alat Bantuan Kemanusiaan: Kasus Palestina

Pada Mei 2021, saat konflik antara Israel dan Palestina memanas, organisasi nirlaba Aid For Gaza menggunakan Bitcoin untuk mengumpulkan dan menyalurkan dana bantuan. Mereka menerima donasi dalam bentuk Bitcoin dan mengonversinya menjadi kebutuhan pokok seperti makanan, obat-obatan, dan perlengkapan medis.

Mengapa Bitcoin?

  • Cepat dan Tanpa Batas: Bitcoin memungkinkan transfer dana lintas negara dalam hitungan menit, tanpa terhalang oleh blokade atau pembatasan bank.
  • Transparan: Setiap transaksi Bitcoin tercatat di blockchain, sehingga donatur bisa memastikan dana mereka digunakan dengan benar.
  • Aman: Bitcoin tidak bisa disita atau dibekukan oleh pihak ketiga, menjadikannya alat yang efektif di daerah konflik.

2. Relevansi dengan Isu Terkini di Indonesia

Di Indonesia, cryptocurrency semakin populer. Data Bappebti menunjukkan bahwa jumlah investor kripto mencapai 16 juta orang pada 2023. Namun, penggunaan kripto untuk tujuan sosial dan kemanusiaan masih jarang dibahas.

Contoh Terkini:

  • Pada bencana alam seperti gempa di Cianjur atau banjir di Kalimantan, penggalangan dana masih mengandalkan platform tradisional seperti rekening bank atau dompet digital. Padahal, kripto bisa menjadi alternatif yang lebih efisien, terutama untuk donasi internasional.

3. Kelebihan dan Tantangan Penggunaan Bitcoin untuk Bantuan

Kelebihan:

  1. Global dan Inklusif: Siapa pun di dunia bisa berkontribusi tanpa terbatas oleh geografi.
  2. Biaya Rendah: Biaya transaksi Bitcoin seringkali lebih murah daripada transfer bank internasional.
  3. Cepat: Bantuan bisa sampai ke penerima dalam waktu singkat.

Tantangan:

  1. Volatilitas Harga: Nilai Bitcoin yang fluktuatif bisa memengaruhi jumlah bantuan yang diterima.
  2. Literasi Kripto: Tidak semua orang memahami cara menggunakan Bitcoin, terutama di daerah terpencil.
  3. Regulasi: Di beberapa negara, termasuk Indonesia, penggunaan kripto masih dibatasi oleh regulasi yang ketat.

4. Pelajaran untuk Indonesia: Potensi Kripto dalam Bencana dan Krisis

Indonesia, sebagai negara yang rawan bencana alam, bisa belajar dari kasus Palestina. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Edukasi Publik: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kripto dan potensinya untuk kemanusiaan.
  2. Kolaborasi dengan Platform Kripto: Bekerja sama dengan platform seperti Tokocrypto atau Pintu untuk membuat kanal donasi kripto.
  3. Regulasi yang Mendukung: Pemerintah perlu merancang regulasi yang memungkinkan penggunaan kripto untuk tujuan sosial, tanpa mengorbankan keamanan.

5. Kisah Inspiratif: Bagaimana Satu Bitcoin Mengubah Hidup

Pada 2021, seorang donatur anonim menyumbangkan 1 Bitcoin (senilai sekitar Rp 500 juta saat itu) ke Aid For Gaza. Dana tersebut digunakan untuk membangun klinik darurat dan menyediakan makanan bagi ratusan keluarga. Kisah ini menunjukkan bagaimana teknologi bisa menjadi alat yang powerful untuk kebaikan.

6. Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Sebagai individu, kita juga bisa berkontribusi:

  1. Donasi via Kripto: Jika Anda memiliki aset kripto, pertimbangkan untuk menyumbangkannya ke organisasi kemanusiaan yang menerima Bitcoin.
  2. Edukasi Diri dan Orang Lain: Pelajari lebih lanjut tentang kripto dan bagikan pengetahuan Anda kepada orang lain.
  3. Dukung Inisiatif Lokal: Cari tahu apakah ada organisasi di Indonesia yang mulai menggunakan kripto untuk bantuan sosial.

Penutup: Teknologi untuk Kemanusiaan
Bitcoin dan cryptocurrency seringkali dilihat sebagai alat investasi atau spekulasi. Namun, kasus Palestina membuktikan bahwa teknologi ini juga bisa menjadi alat yang powerful untuk kemanusiaan. Di Indonesia, di mana solidaritas sosial dan gotong royong adalah nilai-nilai yang dijunjung tinggi, kripto bisa menjadi sarana baru untuk membantu sesama.

Pertanyaan untuk Pembaca:

  1. Apakah Anda pernah mempertimbangkan untuk menggunakan kripto sebagai alat donasi?
  2. Menurut Anda, apa tantangan terbesar dalam menggunakan kripto untuk bantuan kemanusiaan di Indonesia?

Mari berdiskusi di kolom komentar!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun