Apa Itu Regenerative Finance (ReFi)?
Regenerative Finance (ReFi) adalah gerakan dalam dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang bertujuan tidak hanya untuk menciptakan keuntungan finansial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Berbeda dengan sistem keuangan tradisional yang sering kali eksploitatif dan tidak berkelanjutan, ReFi mengusung prinsip-prinsip keadilan sosial, keberlanjutan, dan inklusi finansial.
Di Indonesia, di mana ketimpangan ekonomi dan kerusakan lingkungan masih menjadi masalah besar, ReFi bisa menjadi solusi inovatif yang menjembatani gap tersebut. Artikel ini akan membahas bagaimana ReFi dapat diterapkan di Indonesia, contoh kasus yang relevan, serta potensinya untuk menciptakan masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Mengapa Indonesia Membutuhkan ReFi?
 1. Ketimpangan Ekonomi yang Tinggi
Indonesia adalah negara dengan tingkat ketimpangan ekonomi yang cukup tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), indeks Gini ratio Indonesia pada tahun 2023 mencapai 0,38, yang menunjukkan kesenjangan yang signifikan antara kelompok kaya dan miskin. ReFi dapat membantu mengurangi ketimpangan ini dengan memberikan akses keuangan yang lebih inklusif melalui teknologi blockchain.
 2. Kerusakan Lingkungan yang Mengkhawatirkan
Deforestasi, polusi udara, dan limbah plastik adalah beberapa masalah lingkungan yang mendesak di Indonesia. ReFi menawarkan solusi dengan mendanai proyek-proyek yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti reboisasi, energi terbarukan, dan pengelolaan limbah.
3. Akses Keuangan yang Terbatas
Meskipun Indonesia memiliki populasi yang besar, akses keuangan formal masih terbatas, terutama di daerah pedesaan. Menurut World Bank, sekitar 66% penduduk Indonesia tidak memiliki akses ke layanan keuangan yang memadai. ReFi dapat memanfaatkan teknologi blockchain untuk menyediakan layanan keuangan yang terjangkau dan mudah diakses oleh semua orang.