Mohon tunggu...
Suherman
Suherman Mohon Tunggu... Lainnya - Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Rakyat Biasa yang Hobi Membaca dan Mengamati

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Menolak Kripto dan AI: Bunuh Diri Generasi di Era Digital

28 Januari 2025   20:51 Diperbarui: 28 Januari 2025   20:51 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3.1. Negara-Negara yang Mengadopsi Kripto dan AI Akan Memimpin

Bayangkan ini: sepuluh tahun dari sekarang, negara-negara yang mengadopsi kripto dan AI telah menjadi kekuatan ekonomi baru. Mereka memiliki sistem keuangan yang lebih efisien, layanan publik yang lebih baik, dan industri yang lebih kompetitif. Sementara itu, negara-negara yang menolak perubahan ini terjebak dalam sistem yang usang, bergantung pada teknologi lama yang tidak lagi relevan.

Contohnya, China telah menginvestasikan miliaran dolar dalam pengembangan AI dan blockchain. Mereka melihat teknologi ini sebagai kunci untuk menjadi pemimpin global di abad ke-21. Jika kita tidak mengikuti jejak mereka, kita akan tertinggal.

3.2. Ketakutan dan Ketidaktahuan: Penghalang Terbesar Kita

Menolak kripto dan AI bukan hanya tentang keengganan untuk belajar hal baru; ini tentang ketakutan akan ketidaktahuan. Banyak yang takut dengan perubahan karena mereka tidak memahami teknologi ini. Namun, ketakutan itu, jika tidak diatasi, akan menjadi penghalang terbesar kita.

Kita perlu mengatasi ketakutan ini dengan pendidikan dan literasi digital. Kita perlu memahami bahwa kripto dan AI bukanlah ancaman, tetapi peluang. Kita perlu belajar bagaimana menggunakan teknologi ini untuk keuntungan kita sendiri.

Bagian 4: Solusi dan Langkah ke Depan

4.1. Pendidikan dan Literasi Digital

Pertama, kita perlu pendidikan. Bukan hanya pendidikan formal, tetapi juga literasi digital yang komprehensif. Masyarakat perlu memahami bahwa kripto dan AI bukanlah ancaman, tetapi peluang. Pemerintah, swasta, dan lembaga pendidikan harus bekerja sama untuk menciptakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman.

4.2. Regulasi yang Bijak

Kedua, kita perlu regulasi yang bijak. Bukan regulasi yang membunuh inovasi, tetapi regulasi yang melindungi tanpa menghambat kemajuan. Regulasi yang jelas akan memberikan kepercayaan diri bagi investor dan pengembang untuk terus berinovasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun