Mohon tunggu...
Suherman
Suherman Mohon Tunggu... Lainnya - Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Rakyat Biasa yang Hobi Membaca dan Mengamati

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Menolak Kripto dan AI: Bunuh Diri Generasi di Era Digital

28 Januari 2025   20:51 Diperbarui: 28 Januari 2025   20:51 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelegent (Sumber: unsplash.com/@omilaev)


Kita hidup di era di mana perubahan terjadi dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Teknologi blockchain, kripto, dan kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar jargon futuristik---mereka adalah realitas yang sedang membentuk ulang dunia kita. Namun, masih banyak yang skeptis, bahkan menolak, untuk menerima dan memahami teknologi ini. Padahal, menolak kripto dan AI bukan hanya berarti ketinggalan zaman, tetapi juga membahayakan masa depan kita sendiri.

Mengapa? Karena kedua teknologi ini bukan sekadar alat atau tren sesaat. Mereka adalah fondasi dari revolusi digital yang akan menentukan siapa yang akan memimpin dan siapa yang akan tertinggal dalam abad ke-21. Menolak mereka sama saja dengan menolak kemajuan, menolak peluang, dan pada akhirnya, menolak masa depan.

Bagian 1: Kripto dan Blockchain---Lebih dari Sekadar Bitcoin

1.1. Apa Itu Blockchain dan Mengapa Itu Penting?

Blockchain adalah teknologi yang mendasari kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Ini adalah sistem terdesentralisasi yang memungkinkan transparansi, keamanan, dan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya. Blockchain bekerja seperti buku besar digital yang didistribusikan ke banyak komputer di seluruh dunia. Setiap transaksi dicatat dalam "blok" yang dirantai bersama, membuatnya hampir tidak mungkin untuk diubah atau diretas.

Mengapa ini penting? Karena blockchain menghilangkan kebutuhan akan perantara seperti bank atau pemerintah untuk memverifikasi transaksi. Ini membuka peluang untuk sistem keuangan yang lebih inklusif, terutama di negara-negara berkembang di mana akses ke layanan keuangan tradisional terbatas.

1.2. Kripto: Bukan Hanya Alat Spekulasi

Banyak yang masih menganggap kripto sebagai alat spekulasi atau bahkan penipuan. Namun, pandangan ini mengabaikan esensi sebenarnya dari teknologi blockchain yang mendasarinya. Kripto bukan hanya tentang Bitcoin atau Ethereum; ini tentang bagaimana kita bisa membangun sistem keuangan, pemerintahan, dan bahkan masyarakat yang lebih adil dan terbuka.

Contohnya, di negara-negara seperti Venezuela dan Zimbabwe, di mana mata uang lokal mengalami hiperinflasi, kripto telah menjadi alat untuk melindungi kekayaan dan memfasilitasi transaksi internasional. Di negara-negara ini, kripto bukan hanya pilihan---mereka adalah kebutuhan.

1.3. Potensi Blockchain di Luar Keuangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun