"Aku lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan aku dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS. Al-A'raf: 12).
Kesombongan dan kedengkian ini menjadi awal kehancurannya. Ia diusir dari surga dan dilaknat hingga hari kiamat.
Tujuan Iblis
Iblis bersumpah untuk menyesatkan manusia dengan berbagai cara. Ia berkata:
"Karena Engkau telah menghukumku tersesat, aku benar-benar akan (menghalangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus." (QS. Al-A'raf: 16).
Strategi iblis meliputi:
- Membuat manusia ragu terhadap akhirat.
- Menggoda manusia dengan syubhat dalam agama.
- Menghiasi maksiat agar terlihat indah.
- Membuat manusia lupa bersyukur.
Metode Iblis dalam Menyesatkan Manusia
Ibnu Qayyim menyebutkan enam tahapan tipu daya iblis:
- Menjerumuskan manusia ke dalam kekufuran dan kesyirikan.
- Mendorong manusia melakukan bid'ah. Bid'ah lebih berbahaya karena pelakunya merasa sedang melakukan kebaikan.
- Menggoda manusia dengan dosa besar.
- Membuat manusia meremehkan dosa kecil.
- Menyibukkan manusia dengan perkara mubah hingga lupa beribadah.
- Mengalihkan manusia dari amalan utama ke amalan yang kurang utama.
Pelajaran dari Kisah Nabi Adam dan Hawa
Ketika Adam dan Hawa diciptakan dan ditempatkan di surga, Allah memperingatkan mereka untuk tidak mendekati satu pohon terlarang. Namun, iblis berhasil menggoda mereka dengan tipu muslihat. Akibatnya, mereka melanggar perintah Allah, dan turun ke bumi sebagai bentuk hukuman sekaligus takdir Allah.
"Keduanya berkata, 'Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri; jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.'" (QS. Al-A'raf: 23).