Pernah dengar cerita tentang Generasi Z yang lebih memilih menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) ketimbang terjun ke dunia pertanian? Menarik, bukan? Mari kita telusuri bersama.
Membludaknya Peminat Seleksi ASN
Bayangkan, pada tahun 2024, jumlah pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hampir mencapai 4 juta orang! Menurut data Badan Kepegawaian Negara (BKN), tepatnya ada 3.963.832 pendaftar.Â
Preferensi Karier Generasi Z
Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, memiliki preferensi unik dalam memilih karier. Mereka cenderung menginginkan pekerjaan dengan fleksibilitas tinggi, seperti work from anywhere (WFA) dan work from home (WFH). Selama periode riset, terdapat 14.515 percakapan di media sosial mengenai preferensi pekerjaan fleksibel, dengan 4.247 kali menyebut WFA dan 1.235 kali menyebut WFH.
Tantangan Sektor Pertanian
Di sisi lain, sektor pertanian menghadapi tantangan besar dalam menarik minat generasi muda. Pekerjaan yang dianggap berat secara fisik, pendapatan yang tidak menentu, dan minimnya inovasi teknologi membuat pertanian kurang diminati oleh Generasi Z.
Upaya Pemerintah: Program Petani Milenial dengan Insentif Menarik
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian meluncurkan program "Petani Milenial" yang menawarkan insentif menarik bagi generasi muda. Menteri Pertanian menjanjikan pendapatan minimal Rp10 juta per bulan bagi milenial yang bersedia terjun ke sektor pertanian. Program ini menargetkan 50.000 petani milenial pada tahun 2024, dengan insentif total sebesar Rp300 miliar yang akan diberikan kepada kelompok petani muda yang menggarap lahan secara kolektif.
Perubahan Paradigma