Mohon tunggu...
Suherman
Suherman Mohon Tunggu... Lainnya - Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Rakyat Biasa yang Hobi Membaca dan Mengamati

Selanjutnya

Tutup

Diary

Rahasia Anak-Anak yang Diam-Diam Bisa Bikin Hidup Kita Lebih Bahagia

16 Desember 2024   06:27 Diperbarui: 15 Desember 2024   21:36 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pernah nggak sih, kamu duduk diam dan benar-benar memperhatikan anak-anak bermain? Aku sering, dan setiap kali melakukannya, aku merasa seperti belajar sesuatu yang baru. Lucu ya, orang dewasa selalu berpikir mereka yang tahu segalanya, tapi kadang justru anak-anak yang punya cara pandang hidup yang bikin kita berpikir ulang.

Yang paling aku kagumi dari anak-anak adalah cara mereka menikmati momen. Buat mereka, dunia ini adalah taman bermain yang penuh keajaiban. Lihat saja, bagaimana mereka bisa tertawa lepas hanya karena balon warna-warni atau percikan air hujan. Sementara kita, orang dewasa, sering kali terlalu sibuk dengan pikiran dan kekhawatiran sampai lupa menikmati hal-hal kecil di sekitar.

Anak-anak juga jujur. Mereka bilang apa yang ada di pikiran mereka tanpa banyak drama atau basa-basi. Kalau mereka nggak suka, ya mereka bilang nggak suka. Kalau mereka senang, mereka tunjukkan dengan jelas. Kadang aku mikir, kenapa orang dewasa suka ribet banget pakai kode-kodean? Kalau kita bisa belajar jujur seperti anak-anak, mungkin komunikasi akan jauh lebih sederhana.

Terus, anak-anak itu pantang menyerah. Pernah lihat anak kecil belajar berjalan? Mereka jatuh berkali-kali, tapi tetap bangun lagi tanpa rasa malu atau takut gagal. Bandingkan dengan kita yang sering kali menyerah sebelum mencoba, hanya karena takut gagal atau dinilai orang lain.

Dan yang paling aku iri, anak-anak punya rasa ingin tahu yang luar biasa. Mereka selalu punya pertanyaan untuk segalanya: “Kenapa langit biru?”, “Kenapa kucing punya kumis?”, atau “Kenapa aku nggak boleh makan permen sebelum tidur?” Pertanyaan-pertanyaan itu mungkin terdengar sederhana, tapi di balik itu ada keinginan besar untuk memahami dunia. Kita, sebagai orang dewasa, kadang kehilangan rasa ingin tahu itu, karena merasa sudah tahu segalanya. Padahal, banyak hal yang sebenarnya belum kita pahami.

Hal lain yang bikin aku kagum adalah keberanian mereka untuk bermimpi besar. Kalau tanya ke anak kecil, mereka nggak ragu bilang mereka mau jadi astronot, dokter, atau pahlawan super. Mereka belum terjebak dengan kata “realistis” seperti kita. Aku jadi berpikir, kapan terakhir kali aku bermimpi tanpa takut dibilang konyol?

Anak-anak juga hidup tanpa dendam. Mereka bisa berantem hebat sama temannya, tapi beberapa menit kemudian sudah main bareng lagi. Beda banget sama kita yang suka menyimpan sakit hati berlama-lama, sampai akhirnya cuma bikin capek sendiri.

Intinya, anak-anak mengajarkan kita untuk hidup lebih sederhana. Menikmati momen, jujur, berani gagal, penasaran pada dunia, bermimpi besar, dan memaafkan. Mungkin kita memang sudah dewasa, tapi nggak ada salahnya untuk sesekali melihat dunia dari mata anak-anak.

Karena, siapa tahu, hidup kita yang rumit ini sebenarnya hanya butuh sedikit sentuhan polos dari mereka. Jadi, kapan terakhir kali kamu belajar dari anak-anak?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun