Mohon tunggu...
Suhendrik N.A
Suhendrik N.A Mohon Tunggu... Freelancer - Citizen Journalism | Content Writer | Secretary | Pekerja Sosial

Menulis seputar Refleksi | Opini | Puisi | Lifestyle | Filsafat dst...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Perasaan Hanya Sebuah Ilusi dan Menjadi Pendengar Tanpa Pendengar

1 Desember 2024   18:46 Diperbarui: 1 Desember 2024   19:11 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjadi Pendengar (Pixabay/PourquoiPas)

Berbicara dengan Diri Sendiri

Di tengah semua kebingungan itu, mungkin solusi terbaik bukanlah mencari orang lain untuk mendengar cerita kita. Mungkin jawabannya adalah belajar mendengar diri sendiri. Sebab, bagaimana kita bisa berharap orang lain memahami apa yang kita rasakan, jika kita sendiri tidak benar-benar mengerti?

Mendengar diri sendiri adalah proses yang sulit. Itu berarti kita harus berani menghadapi semua rasa sakit yang selama ini kita hindari. Kita harus jujur pada diri sendiri tentang apa yang sebenarnya kita rasakan, tanpa mencoba menutupinya dengan alasan atau pembenaran.

Mungkin kalian merasa kesepian, dan itu tidak apa-apa. Mungkin kalian merasa marah, sedih, atau kecewa, dan itu juga tidak apa-apa. Yang penting adalah memberikan ruang bagi diri sendiri untuk merasakan semua emosi itu. Tidak perlu terburu-buru untuk "sembuh" atau "baik-baik saja." Kadang, yang kita butuhkan hanyalah waktu untuk berdamai dengan apa yang ada di dalam hati kita.

Apa yang Membuat Hidup Nyata?

Pada akhirnya, pertanyaan tentang apakah perasaan kita nyata atau hanya ilusi mungkin tidak pernah benar-benar terjawab. Tapi mungkin, itu juga bukan hal yang paling penting. Yang lebih penting adalah bagaimana kita memilih untuk menjalani hidup dengan segala kerumitannya.

Hidup bukan tentang mencari kepastian, tapi tentang belajar menerima ketidakpastian. Begitu juga dengan perasaan kita. Mereka mungkin tidak selalu masuk akal, tapi mereka adalah bagian dari diri kita. Mereka adalah apa yang membuat kita manusia.

Namun, keberanian untuk melangkah adalah hal yang membedakan antara mereka yang terus terjebak dalam ilusi dan mereka yang akhirnya menemukan makna di baliknya. Meskipun langkah kecil terasa berat, itu adalah bentuk perlawanan terhadap ilusi pikiran yang membelenggu kita.

Dan meskipun kita tidak selalu punya orang untuk mendengar cerita kita, itu tidak berarti kita sendirian. Kadang, keberanian untuk menghadapi diri sendiri adalah bentuk cinta terbesar yang bisa kita berikan pada diri kita.

Jadi, jika kalian merasa terjebak dalam ilusi perasaan, atau merasa kesepian sebagai pendengar setia, ingatlah bahwa itu semua adalah bagian dari perjalanan. Tidak ada jalan yang sempurna, dan itu tidak apa-apa. Karena di balik semua keraguan, ada satu hal yang pasti---kita selalu punya diri kita sendiri untuk diandalkan.

Dan itu, pada akhirnya, mungkin adalah kenyataan yang paling nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun