Mohon tunggu...
Suhendrik N.A
Suhendrik N.A Mohon Tunggu... Freelancer - Citizen Journalism | Content Writer | Secretary | Pekerja Sosial

Menulis seputar Refleksi | Opini | Puisi | Lifestyle | Filsafat dst...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik dan Politrick: Ketika Nama Besar Keluarga Menjadi Alat Perjuangan Kekuasaan

22 November 2024   11:47 Diperbarui: 22 November 2024   11:47 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Politik (Pixabay/ WOKANDAPIX)

Mengakhiri Politrick: Harapan atau Ilusi?

Mengakhiri politrick berbasis nama besar keluarga bukanlah perkara mudah. Namun, beberapa langkah bisa diambil, seperti memperkuat pendidikan politik bagi masyarakat agar mereka lebih kritis dalam memilih. Selain itu, regulasi yang lebih ketat terkait pencalonan pejabat publik dapat membantu mencegah praktik nepotisme.

Namun, perubahan terbesar tetap ada di tangan masyarakat. Kesadaran kolektif untuk menilai pemimpin berdasarkan kapasitas, bukan hanya nama besar, adalah kunci untuk mematahkan siklus ini. Selama masyarakat masih terpesona oleh gemerlap nama keluarga, politrick akan terus menemukan celah untuk beroperasi.

Akhirnya, pertanyaan yang harus kita tanyakan kepada diri sendiri adalah: apakah kita benar-benar memilih pemimpin, atau sekadar boneka yang diorbitkan oleh nama besar keluarganya? Selama jawaban ini masih kabur, politik akan terus menjadi medan permainan antara idealisme dan politrick.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun