Hubungan Sosial: Berapa banyak keluarga yang hancur karena salah satu anggotanya diam-diam menghabiskan tabungan bersama untuk berjudi? Berapa banyak orang yang kehilangan teman karena malu mengakui hutang akibat taruhan online?
Kehidupan Sehari-hari: Karir, pendidikan, bahkan kehidupan bermasyarakat sering kali terbengkalai. Judi online menguras energi, waktu, dan fokus.
Mengapa Perang Melawan Judi Online Mendesak?
Judi online adalah wabah modern. Ia menyebar tanpa henti melalui iklan digital, media sosial, bahkan diselipkan dalam permainan anak-anak.
Yang lebih parah, ia menciptakan ilusi bahwa kekayaan mudah diraih, bahwa keberuntungan bisa menggantikan kerja keras. Ini adalah kebohongan besar.
Di sinilah perang ini harus dimulai: perang melawan kebohongan yang menggerogoti masyarakat kita. Perang ini tidak hanya soal memblokir situs judi atau menangkap operator ilegal, tetapi juga menyadarkan kita semua bahwa judi online adalah musuh bersama.
Perspektif Filsafat: Mengembalikan Nilai Kehidupan
Dalam filsafat, manusia sering dilihat sebagai makhluk pencari makna. Namun, dalam judi online, pencarian makna itu tergelincir menjadi pencarian kekayaan instan yang dangkal. Jean-Paul Sartre menyebut ini sebagai bentuk "kejatuhan eksistensial," di mana manusia memilih pelarian dari tanggung jawab hidup yang nyata.
Perang melawan judi online, dari perspektif ini, adalah upaya untuk mengembalikan nilai kehidupan yang sejati. Hidup tidak seharusnya tentang mengejar ilusi, tetapi tentang membangun sesuatu yang nyata, yang bermakna, yang bertahan lebih dari sekadar kemenangan sesaat.
Apa yang Harus Kita Lakukan?
1. Meningkatkan Kesadaran: Edukasi adalah senjata utama. Anak-anak muda perlu diberi pemahaman tentang bagaimana judi online bekerja dan dampaknya yang merusak.