Mohon tunggu...
Suhendrik N.A
Suhendrik N.A Mohon Tunggu... Freelancer - Citizen Journalism | Content Writer | Secretary | Pekerja Sosial

Menulis seputar Refleksi | Opini | Puisi | Lifestyle | Filsafat dst...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bambu Pena Haurgeulis: Perpustakaan Jalanan yang Membakar Semangat Literasi

5 Mei 2024   20:52 Diperbarui: 5 Mei 2024   21:10 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Bambu Pena Haurgeulis telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Berkat upayanya dalam mempromosikan literasi, minat baca masyarakat setempat cukup meningkat. Banyak anak-anak yang dulunya enggan membaca kini menjadi gemar membaca dan aktif mengunjungi perpustakaan jalanan ini.

Selain itu, komunitas ini juga menjadi tempat berkumpulnya para pencinta buku dan pembaca setia yang saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Hal ini menciptakan ikatan sosial yang kuat dan meningkatkan solidaritas di antara warga desa.

Harapan dan Masa Depan

Dengan terus menjaga semangat dan dedikasi mereka, Bambu Pena Haurgeulis berharap dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat dan bangsa. Mereka bermimpi untuk memiliki perpustakaan yang lebih besar dan lebih lengkap, serta dapat memberdayakan lebih banyak anak-anak muda untuk menjadi agen perubahan dalam dunia literasi.

Kesimpulan

Bambu Pena Haurgeulis adalah contoh nyata dari kekuatan literasi dalam mengubah nasib suatu komunitas. Dengan semangat yang membara dan tekad yang kuat, mereka berhasil menjaga api literasi tetap menyala di tengah keterbatasan dan tantangan. Semoga keberadaan mereka dapat terus menginspirasi banyak orang untuk turut berperan aktif dalam memajukan budaya literasi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun