"kenalin ia adalah calon suami ku" ujarnya dengan bangga
Aku terdiam tanpa suara namun tanganku reflek menjabat tangan pria itu yang sudah menyodorkan tangannya terlebih dahulu.
"dateng ya, jangan sampai nggak dateng, kamu kan sahabat terbaiku, oh iya jangan lupa bawa juga pacarmu yang mau kau lamar itu." ujarnya lagi
"iya aku pasti dateng kok"jawab ku sambil berusaha tersenyum
Selepas mengantarkan undangan itu, ia pamit pergi kembali bersama calonnya itu, iya dia tahu bahwa hari ini aku ingin melamar wanita, akan tetapi yang ia tidak tahu bahwa wanita yang ingin ku lamar itu adalah dia, dan juga aku pun tidak tahu bahwa ia akan menikah. Memang kami sering bertukar pesan hingga larut malam, akan tetapi tak pernah sekalipun ia bercerita tentang rencana pernikahanya ini.
END
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H