Tiap Tetesan Sawit yang Membawa Indonesia Menuju KemakmuranÂ
Oleh: Dr.-Ing. Suhendra
Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di Musrenbang RPJMN 2025-2029 menegaskan pentingnya kelapa sawit sebagai sumber daya strategis bangsa. "Jagalah kebun-kebun kelapa sawit kita, itu aset negara," ujar beliau, menyoroti peran vital sawit bagi perekonomian nasional dan pengaruhnya di kancah internasional. Pernyataan ini menggambarkan urgensi menjaga kedaulatan sawit Indonesia, tidak hanya sebagai penopang ekonomi domestik tetapi juga sebagai penggerak ekonomi global.
Sawit: Penopang Dunia dan Simbol Kedaulatan Bangsa
Minyak sawit adalah denyut nadi kehidupan yang tidak hanya menghidupi jutaan rakyat Indonesia tetapi juga miliaran penduduk dunia. Dari margarin, cokelat, dan es krim, hingga sabun dan biofuel, minyak sawit hadir di lebih dari 50% produk konsumen global. Sebagai produsen terbesar, Indonesia memproduksi sekitar 59% dari total minyak sawit dunia pada 2022. Namun, di balik keberlimpahan ini, Presiden Prabowo mengingatkan bahwa sawit harus dilihat sebagai aset strategis yang mesti dijaga keberlanjutannya untuk kepentingan bangsa.
Setetes Sawit untuk Indonesia, Bukan Hanya Dunia
Kita tidak boleh membiarkan setetes sawit berlalu tanpa memberikan manfaat maksimal bagi bumi pertiwi. Selama ini, sawit Indonesia telah menjadi pilar stabilitas berbagai sektor global, mulai dari pangan hingga energi terbarukan. Namun, apa artinya jika sawit yang kita produksi lebih banyak menguntungkan dunia ketimbang bangsa sendiri?
Presiden Prabowo menggarisbawahi bahwa kebun sawit adalah aset negara. Maka, langkah strategis yang perlu diambil adalah memanfaatkan potensi sawit untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Dengan mengolah sawit menjadi produk jadi seperti biofuel, kosmetik, dan makanan olahan, Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan negara, dan memperkuat kemandirian ekonomi.
Konteks Global: Dunia Bergantung pada Sawit Indonesia
Pidato Presiden Prabowo juga menyoroti bagaimana banyak negara merasa khawatir kehilangan akses ke minyak sawit Indonesia. Tidak heran, sebab tanpa sawit kita, dunia akan menghadapi krisis di berbagai sektor:
- Krisis Pangan Global: Harga minyak nabati seperti minyak kedelai dan bunga matahari akan melonjak hingga 70%, memperparah inflasi pangan dunia.
- Krisis Industri Kosmetik: Produsen kosmetik akan kesulitan mencari bahan baku pengganti yang murah dan efisien.
- Krisis Energi Terbarukan: Biofuel dari minyak sawit memainkan peran penting dalam transisi energi global, terutama di negara-negara maju.
Namun, di sisi lain, situasi ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kekuatan besar untuk mengendalikan pasar minyak sawit dunia, seperti halnya OPEC di sektor minyak bumi.
Sawit dan Kemandirian Energi
Selain menjadi komoditas ekspor, minyak sawit memiliki peran strategis dalam menciptakan kemandirian energi. Presiden Prabowo mendorong penggunaan minyak sawit sebagai bahan bakar biofuel domestik, memastikan setiap tetesnya tidak hanya menggerakkan roda ekonomi, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya memanfaatkan asetnya secara optimal, tetapi juga memimpin inovasi energi ramah lingkungan.
Membangun Masa Depan Melalui Sawit Berkelanjutan
Presiden Prabowo juga menyerukan pentingnya menjaga kebun-kebun sawit sebagai aset bangsa. Pendekatan berkelanjutan dalam industri sawit dapat mengubah narasi negatif tentang deforestasi menjadi kisah sukses keberlanjutan. Dengan teknologi modern dan praktik pertanian ramah lingkungan, Indonesia dapat menunjukkan kepada dunia bahwa minyak sawit dapat dihasilkan tanpa merusak lingkungan.
Sawit sebagai Pilar Masa Depan Bangsa
Sawit bukan hanya komoditas ekonomi, tetapi juga simbol kedaulatan dan masa depan Indonesia. Presiden Prabowo telah mengingatkan bahwa menjaga kebun sawit berarti menjaga martabat bangsa. Dengan memanfaatkan potensi sawit untuk kepentingan nasional, Indonesia tidak hanya dapat menggerakkan perekonomian global, tetapi juga menciptakan masa depan yang berdaulat, berkelanjutan, dan bermartabat.
Setetes sawit bukan hanya mampu menghilangkan lapar dunia, tetapi juga menjadi tonggak kebangkitan Indonesia. Karena di tangan kita, sawit bukan sekadar komoditas---ia adalah kekuatan yang membentuk peradaban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H