Mohon tunggu...
Aksara Suhendi
Aksara Suhendi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pembelajar Sejati

Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Klasifikasi Jurnal Sinta dan Scopus

11 November 2024   08:58 Diperbarui: 11 November 2024   09:20 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia akademik, publikasi di jurnal ilmiah menjadi salah satu cara penting bagi peneliti dan mahasiswa untuk menyebarkan hasil penelitiannya. Namun, jurnal ilmiah memiliki klasifikasi tertentu yang sering membingungkan, terutama bagi yang baru terjun ke dunia penelitian. Artikel ini akan membahas klasifikasi jurnal berdasarkan peringkat nasional dan internasional, yaitu dari Sinta hingga Scopus.

Apa Itu Klasifikasi Jurnal?

Klasifikasi jurnal adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan jurnal berdasarkan kualitas, pengaruh, dan cakupannya dalam dunia akademik. Dengan adanya klasifikasi ini, peneliti dapat lebih mudah menentukan jurnal mana yang sesuai untuk publikasi penelitiannya. Secara umum, jurnal diklasifikasikan berdasarkan indeksasi, misalnya Sinta (tingkat nasional di Indonesia) dan Scopus atau Web of Science (tingkat internasional).

Mengenal Klasifikasi Jurnal Sinta

Sinta (Science and Technology Index) adalah sistem indeksasi jurnal nasional yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Sinta mengklasifikasikan jurnal nasional ke dalam beberapa peringkat, yaitu:

Sinta 1: Peringkat tertinggi untuk jurnal nasional yang memiliki standar tinggi.

Sinta 2 hingga Sinta 6: Menunjukkan jurnal dengan kualitas baik namun memiliki cakupan yang lebih terbatas dibandingkan Sinta 1.

Klasifikasi ini membantu peneliti di Indonesia untuk menentukan jurnal nasional yang sesuai untuk publikasi berdasarkan kualitas jurnal tersebut.

Klasifikasi Jurnal Internasional: Scopus dan Web of Science

Pada tingkat internasional, dua indeks yang sering dijadikan acuan adalah Scopus dan Web of Science (WoS).

Scopus: Dikelola oleh Elsevier, Scopus adalah salah satu database jurnal terbesar di dunia. Jurnal yang terindeks di Scopus diakui secara global dan memiliki reputasi yang baik. Artikel yang diterbitkan di jurnal ini dianggap lebih kredibel karena melalui proses review ketat.

Web of Science (WoS): Sama seperti Scopus, WoS merupakan database yang mengindeks jurnal bereputasi tinggi. Beberapa kategori dalam WoS meliputi Science Citation Index Expanded (SCI-Expanded) dan Social Sciences Citation Index (SSCI).

Perbedaan Klasifikasi Sinta dan Scopus

Perbedaan utama antara Sinta dan Scopus terletak pada cakupan dan reputasinya. Sinta digunakan untuk jurnal nasional di Indonesia dan membantu para peneliti lokal untuk menilai kualitas jurnal dalam negeri. Scopus, di sisi lain, adalah indeks internasional yang diakui secara global, sehingga lebih banyak dijadikan acuan dalam dunia akademik internasional. Penerbitan di jurnal terindeks Scopus sering kali menjadi syarat untuk karier akademik di tingkat internasional.

5. Langkah Mudah Memilih Klasifikasi Jurnal yang Tepat

Untuk memilih jurnal yang tepat, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

Pahami Tujuan Penelitian: Jika Anda ingin menyebarkan hasil penelitian kepada audiens lokal, jurnal nasional terindeks Sinta mungkin sudah cukup. Namun, jika Anda menargetkan audiens internasional, pilih jurnal terindeks Scopus atau WoS.

Periksa Syarat Publikasi: Setiap jurnal memiliki kriteria yang berbeda untuk publikasi. Baca syarat dan pedoman publikasi pada jurnal yang dituju untuk memastikan artikel Anda memenuhi standar mereka.

Tingkatkan Kualitas Manuskrip: Jurnal dengan peringkat tinggi, baik di Sinta maupun Scopus, memiliki standar ketat. Pastikan artikel Anda memiliki kontribusi ilmiah yang signifikan, data yang valid, dan ditulis dengan baik.

Pentingnya Memahami Klasifikasi Jurnal bagi Peneliti

Memahami klasifikasi jurnal membantu peneliti dalam memilih jurnal yang paling sesuai dengan kualitas dan cakupan penelitiannya. Dengan demikian, peneliti dapat memaksimalkan peluang untuk diterima di jurnal yang sesuai dan meningkatkan visibilitas penelitian di kalangan akademisi.

Kesimpulan

Dalam dunia akademik, publikasi di jurnal ilmiah menjadi salah satu cara penting bagi peneliti dan mahasiswa untuk menyebarkan hasil penelitiannya. Namun, jurnal ilmiah memiliki klasifikasi tertentu yang sering membingungkan, terutama bagi yang baru terjun ke dunia penelitian. Artikel ini akan membahas klasifikasi jurnal berdasarkan peringkat nasional dan internasional, yaitu dari Sinta hingga Scopus.

1. Apa Itu Klasifikasi Jurnal?

Klasifikasi jurnal adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan jurnal berdasarkan kualitas, pengaruh, dan cakupannya dalam dunia akademik. Dengan adanya klasifikasi ini, peneliti dapat lebih mudah menentukan jurnal mana yang sesuai untuk publikasi penelitiannya. Secara umum, jurnal diklasifikasikan berdasarkan indeksasi, misalnya Sinta (tingkat nasional di Indonesia) dan Scopus atau Web of Science (tingkat internasional).

2. Mengenal Klasifikasi Jurnal Sinta

Sinta (Science and Technology Index) adalah sistem indeksasi jurnal nasional yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Sinta mengklasifikasikan jurnal nasional ke dalam beberapa peringkat, yaitu:

Sinta 1: Peringkat tertinggi untuk jurnal nasional yang memiliki standar tinggi.

Sinta 2 hingga Sinta 6: Menunjukkan jurnal dengan kualitas baik namun memiliki cakupan yang lebih terbatas dibandingkan Sinta 1.

Klasifikasi ini membantu peneliti di Indonesia untuk menentukan jurnal nasional yang sesuai untuk publikasi berdasarkan kualitas jurnal tersebut.

3. Klasifikasi Jurnal Internasional: Scopus dan Web of Science

Pada tingkat internasional, dua indeks yang sering dijadikan acuan adalah Scopus dan Web of Science (WoS).

Scopus: Dikelola oleh Elsevier, Scopus adalah salah satu database jurnal terbesar di dunia. Jurnal yang terindeks di Scopus diakui secara global dan memiliki reputasi yang baik. Artikel yang diterbitkan di jurnal ini dianggap lebih kredibel karena melalui proses review ketat.

Web of Science (WoS): Sama seperti Scopus, WoS merupakan database yang mengindeks jurnal bereputasi tinggi. Beberapa kategori dalam WoS meliputi Science Citation Index Expanded (SCI-Expanded) dan Social Sciences Citation Index (SSCI).

4. Perbedaan Klasifikasi Sinta dan Scopus

Perbedaan utama antara Sinta dan Scopus terletak pada cakupan dan reputasinya. Sinta digunakan untuk jurnal nasional di Indonesia dan membantu para peneliti lokal untuk menilai kualitas jurnal dalam negeri. Scopus, di sisi lain, adalah indeks internasional yang diakui secara global, sehingga lebih banyak dijadikan acuan dalam dunia akademik internasional. Penerbitan di jurnal terindeks Scopus sering kali menjadi syarat untuk karier akademik di tingkat internasional.

5. Langkah Mudah Memilih Klasifikasi Jurnal yang Tepat

Untuk memilih jurnal yang tepat, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

Pahami Tujuan Penelitian: Jika Anda ingin menyebarkan hasil penelitian kepada audiens lokal, jurnal nasional terindeks Sinta mungkin sudah cukup. Namun, jika Anda menargetkan audiens internasional, pilih jurnal terindeks Scopus atau WoS.

Periksa Syarat Publikasi: Setiap jurnal memiliki kriteria yang berbeda untuk publikasi. Baca syarat dan pedoman publikasi pada jurnal yang dituju untuk memastikan artikel Anda memenuhi standar mereka.

Tingkatkan Kualitas Manuskrip: Jurnal dengan peringkat tinggi, baik di Sinta maupun Scopus, memiliki standar ketat. Pastikan artikel Anda memiliki kontribusi ilmiah yang signifikan, data yang valid, dan ditulis dengan baik.

6. Pentingnya Memahami Klasifikasi Jurnal bagi Peneliti

Memahami klasifikasi jurnal membantu peneliti dalam memilih jurnal yang paling sesuai dengan kualitas dan cakupan penelitiannya. Dengan demikian, peneliti dapat memaksimalkan peluang untuk diterima di jurnal yang sesuai dan meningkatkan visibilitas penelitian di kalangan akademisi.

Kesimpulan

Klasifikasi jurnal, mulai dari Sinta hingga Scopus, berfungsi sebagai panduan bagi peneliti untuk memilih media publikasi yang tepat berdasarkan tujuan, cakupan, dan kualitas penelitiannya. Peneliti perlu memahami perbedaan klasifikasi ini agar dapat mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal yang sesuai dan berpengaruh, baik secara nasional maupun internasional.

Dengan memahami klasifikasi ini, peneliti akan lebih percaya diri dalam memutuskan jurnal mana yang dapat memperkuat dampak dan pengaruh penelitiannya.

Reference:

https://globalpublikasiana.com/blog/jurnal-nasional/jurnal-ekonomi-syariah-sinta-2/

Dengan memahami klasifikasi ini, peneliti akan lebih percaya diri dalam memutuskan jurnal mana yang dapat memperkuat dampak dan pengaruh penelitiannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun