4. Sorot Poin Penting dari Setiap Bagian
Untuk membuat resume yang padat, Anda tidak perlu menyertakan seluruh detail dari jurnal. Cukup catat poin-poin penting dari setiap bagian, yaitu:
- Tujuan Penelitian: Apa yang ingin dicapai dari penelitian ini?
- Metode yang Digunakan: Metode apa yang dipakai dalam penelitian?
- Hasil Utama: Apa temuan utama penelitian?
- Kesimpulan: Apa implikasi atau rekomendasi dari penelitian?
Mengambil poin penting dari setiap bagian akan membantu Anda membuat ringkasan yang padat dan tidak bertele-tele.
5. Gunakan Bahasa yang Sederhana
Bahasa dalam jurnal ilmiah sering kali menggunakan istilah teknis dan kalimat yang kompleks. Dalam resume, gunakan bahasa yang lebih sederhana dan kalimat yang singkat. Misalnya, gantilah istilah ilmiah yang rumit dengan kata-kata yang lebih mudah dipahami, kecuali jika istilah tersebut penting dan sulit untuk diganti.
Contoh:
- Jurnal: "Penelitian ini menggunakan metode quasi-experimental untuk mengamati dampak..."
- Resume: "Penelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk mengamati efek..."
6. Hindari Detail yang Terlalu Teknis
Resume jurnal sebaiknya berfokus pada inti penelitian tanpa membahas detail yang terlalu teknis. Misalnya, jika jurnal menjelaskan panjang lebar tentang perhitungan atau proses eksperimen tertentu, cukup tuliskan inti dari hasilnya saja. Detail teknis ini biasanya diperlukan oleh pembaca spesifik, tetapi untuk resume, cukup tampilkan ringkasan dari proses tersebut.
7. Gunakan Kalimat Aktif dan Efektif
Kalimat aktif lebih mudah dipahami dibandingkan kalimat pasif, terutama untuk pembaca yang ingin menangkap inti jurnal dengan cepat. Contoh perbandingan kalimat aktif dan pasif dalam resume:
- Kalimat Pasif: "Hubungan antara variabel X dan Y diidentifikasi oleh para peneliti."
- Kalimat Aktif: "Para peneliti mengidentifikasi hubungan antara variabel X dan Y."
Gunakan kalimat yang jelas dan langsung ke poin utama untuk memudahkan pembaca memahami inti dari jurnal.