Mohon tunggu...
Suhendi Cakep
Suhendi Cakep Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pelajar

Favorit para cewek chindo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Contoh Cerpen G30S PKI

2 September 2024   15:46 Diperbarui: 2 September 2024   15:52 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan 30 September atau G30S/PKI adalah salah satu peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia. Banyak penulis yang mengangkat tema ini ke dalam karya sastra, termasuk cerpen.

Contoh Cerpen G30S/PKI

Kisah Singkat G30S/PKI: "Di Balik Malam Kelam"

Malam itu, suara tembakan menggema di udara Jakarta. Sari, seorang ibu muda, berlari mencari suaminya, Ahmad, seorang prajurit yang baru beberapa bulan pulang dari tugas di perbatasan. Mereka baru saja kembali ke rumah setelah berbuka puasa bersama ketika kabar mengejutkan datang---para prajurit dikerahkan untuk operasi mendadak.

Sari mendengar kabar bahwa ada kekacauan di markas militer dekat rumah mereka. Ia bergegas keluar, melewati jalanan yang gelap dan sepi. Di sana, ia melihat para tentara dan warga yang berlarian ke segala arah. Wajah-wajah penuh ketakutan dan kecemasan tampak jelas di bawah cahaya lampu jalan yang redup.

Ketika Sari sampai di markas, ia dihentikan oleh seorang prajurit. "Anda tidak boleh masuk, Bu," katanya tegas. "Operasi sedang berlangsung."

"Suamiku ada di dalam," jawab Sari, suaranya bergetar. "Ahmad. Aku hanya ingin tahu apakah dia baik-baik saja."

Prajurit itu terdiam sejenak, lalu berbisik, "Ada penangkapan besar-besaran. Beberapa perwira diculik. Kami tidak tahu siapa saja yang terlibat atau apa yang sebenarnya terjadi. Pulanglah, Bu. Ini tidak aman."

Namun, Sari tetap menunggu. Ia duduk di tepi jalan, berharap Ahmad akan muncul. Jam demi jam berlalu, dan Sari mulai merasa putus asa. Tiba-tiba, di kejauhan, ia melihat sosok yang sangat ia kenali. Ahmad, dengan seragamnya yang lusuh, berjalan dengan langkah berat.

Sari segera berlari menghampirinya. "Ahmad!" panggilnya sambil menahan tangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun