SINTA dan Scopus sama-sama menyediakan alat untuk mengukur dampak dari publikasi ilmiah. Scopus memiliki metrik yang disebut "h-index," yang mengukur produktivitas dan dampak kutipan dari karya seorang penulis. SINTA juga memiliki sistem pengukuran yang serupa, dengan menyediakan data mengenai sitasi yang diterima oleh artikel-artikel yang terindeks di dalamnya. Kedua platform ini membantu peneliti dan lembaga pendidikan untuk menilai dampak dan kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Â
4. Akses Data dan Analisis
Kedua platform ini memberikan akses ke data dan informasi yang sangat berguna bagi peneliti, akademisi, dan lembaga pendidikan. Scopus, sebagai database internasional, menawarkan berbagai alat analisis yang lebih mendalam mengenai kutipan dan jurnalis, sementara SINTA menawarkan fitur serupa dalam konteks Indonesia. Kedua platform ini memfasilitasi akses terhadap berbagai jurnal, artikel, dan metadata yang memungkinkan para peneliti untuk mengikuti perkembangan terkini dalam bidang studi mereka.
Â
5. Fasilitas Peningkatan Kualitas Diri Peneliti
SINTA dan Scopus juga menyediakan fasilitas untuk meningkatkan profil peneliti. Di Scopus, peneliti dapat memiliki profil pribadi yang mencakup informasi tentang publikasi dan kutipan yang diterima. Begitu pula di SINTA, peneliti dapat membangun profil akademik yang mencerminkan publikasi mereka di jurnal terindeks. Profil ini tidak hanya membantu peneliti untuk lebih dikenal dalam komunitas ilmiah, tetapi juga mendukung lembaga pendidikan dalam mengevaluasi kinerja akademik mereka.
Â
Kesimpulan
SINTA dan Scopus, meskipun berasal dari platform yang berbeda, memiliki tujuan yang serupa dalam memajukan dunia akademik melalui publikasi ilmiah yang berkualitas.Â
Keduanya memberikan akses kepada peneliti untuk mempublikasikan dan mengukur dampak penelitian mereka, sekaligus berfungsi sebagai indikator penting dalam evaluasi akademik.Â