Pernahkah kamu mendengar tentang Call for Paper? Mungkin kata-kata itu terdengar sedikit teknis, tapi sebenarnya, Call for Paper adalah peluang emas untuk kamu, khususnya bagi para Gen Z yang tertarik dengan dunia akademik dan riset! Di Indonesia, ada dua platform besar yang sering membuka Call for Paper: Jurnal Sinta dan Scopus. Jadi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan Call for Paper di kedua jurnal ini?
Call for Paper: Apa Itu?
Call for Paper adalah ajakan atau pengumuman yang dikeluarkan oleh sebuah jurnal untuk mengundang penulis atau peneliti mengirimkan artikel ilmiah mereka. Artikel ini bisa berupa hasil penelitian, kajian, atau tinjauan pustaka yang relevan dengan topik yang ditentukan oleh jurnal tersebut. Dalam dunia akademik, Call for Paper adalah kesempatan bagi para peneliti muda untuk berbagi pengetahuan, meningkatkan reputasi, dan berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan.
Jurnal Sinta dan Call for Paper
Jurnal Sinta adalah platform yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Jurnal ini memfasilitasi para peneliti dan akademisi di Indonesia untuk menerbitkan karya ilmiah mereka. Call for Paper di Jurnal Sinta biasanya mengundang penulis untuk mengirimkan artikel dalam berbagai bidang ilmu, mulai dari sosial, humaniora, hingga sains.
Bagi kamu yang masih baru di dunia penulisan ilmiah, Jurnal Sinta bisa menjadi tempat yang tepat untuk memulai. Terlebih, artikel yang diterbitkan di Jurnal Sinta akan lebih mudah diakses oleh komunitas akademik Indonesia, memberikan kesempatan besar untuk meningkatkan visibilitas penelitianmu.
Scopus dan Call for Paper
Scopus, di sisi lain, adalah salah satu database jurnal ilmiah terbesar dan paling terkemuka di dunia. Jika kamu berkeinginan untuk artikelmu dikenal lebih luas di kalangan internasional, Scopus adalah tempat yang harus kamu tuju. Call for Paper di Scopus biasanya lebih kompetitif, karena artikel yang diterima akan terindeks dalam database internasional yang diakses oleh para peneliti dan akademisi di seluruh dunia.
Untuk berhasil diterima di jurnal yang terindeks Scopus, kualitas artikel dan metodologi penelitian harus sangat diperhatikan. Oleh karena itu, Call for Paper di Scopus lebih menuntut ketelitian dan kedalaman riset yang lebih tinggi dibandingkan dengan jurnal lokal seperti Sinta.
Kesimpulan: Kenapa Harus Peduli?
Bagi kamu, para Gen Z yang ingin menunjukkan eksistensimu dalam dunia akademik, mengikuti Call for Paper adalah langkah pertama yang tepat. Baik itu melalui Jurnal Sinta yang lebih terfokus pada akademik lokal, maupun Scopus yang membuka pintu untuk pengakuan internasional, kedua platform ini memberikan kesempatan besar bagi peneliti muda untuk mempublikasikan karya dan berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan. Jadi, siapkah kamu untuk mengikuti Call for Paper berikutnya?
Source: https://al-makkipublisher.com/blog/call-for-paper-jurnal-sinta-dan-scopus/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H