Dari perbincangan penulis dengan beberapa masyarakat Gowa, tak jarang dari mereka bahkan mencaci KPH Wiroyudho yang disebut lancang berbicara soal Gowa tanpa tau sistem kekuasaan di Kerajaan Gowa dan termasuk sistem pengangkatan Raja Gowa.
Sebagian menyebut statement KPH Wiroyudho dari trah Notokosomo ini adalah tes vokal Kepakualaman di Kerajaan Gowa. Walaupun statusnya di Kepakualaman juga banyak dipertanyakan.
http://m.liputan6.com/news/read/2338203/roy-suryo-pemberian-gelar-dari-anglingkusumo-seperti-karnavalRaja Pakualaman IX Prabu Suryodilogo
KPH Wiroyudho bisa saja paham sedang mengaduk samudra. Sikapnya itu juga disebut sebagian orang Gowa wajar sebagai bentuk solidaritas atas nasib yang nyaris sama.
Maddusila yang tak diakui secara sah oleh Dewan Hadat Batesalapang, Pemkab, DPRD dan menuai protes masyarakat Gowa, sementara KPH Wiroyudho sebagai pihak yang juga melawan keabsahan Paku Alam X. (*)
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H