Mohon tunggu...
Wawan tri
Wawan tri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan panjang

Sebuah hati serangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ring Road Ngawi

14 Januari 2020   21:01 Diperbarui: 14 Januari 2020   21:05 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RING ROAD NGAWI

Di kota ini aku mengenangmu
Saat paling istimewa
Saat getaran sarat rasa menghantam dada
merasuk demikian dalam
bukan saja di hati
Juga di nama dan tempat-tempat yang pernah kita lalui

Kota telah  berbenah
Memoles  dan memperkuat diri dengan beton-beton sebagai landasan laju roda-roda gila menembus jarak waktu
Atas nama ketergesaan ,kecepatan, dan kepentingan
Suara mesin meraung berpacu di ribuan kilo pertanda laju peradapan zaman semakin tua
menyisakan kenang diantara bulir air mata
menyisakan mimpi-mimpi usang dengan rasa yang berjuta

Sungguh,
Diantara runtuh dan berdirinya bangunan  
pada kenyataannya engkau lebih indah dari semuanya
Engkau terasa hangat dalam peluk rindu
Masih kubaca singgahmu yang teduh
Masih bisa kudengar di  sudut-sudut  lama yang kian samar
Getar-getar asmara berdesir mengiris hati
Saat bagaimana kamu menguasai dan memenuhi seluruh isi kepala sesak tak bersela hingga  mencedarai malamku dengan mimpi sisa rembulan yang muram

Wajah polos bening mata adalah janji-janji dari sekat hati diantara kedamaaian yang kupuja  meski hingga detik ini aku tak pernah menjamah lentik jemari manismu,
Bersama debaran jantung yang liar
tanpa arah
Aku harus tertunduk dan terdiam menatapmu

Sungguh,
engkau kejam nenyesap seluruh indera hingga percakapan selalu kehilangan kata
Tempat paling indah, dimana aku merasakan tidak enaknya makan, susahnya tidur dan sulitnya lepas dari perasaan yang akhirnya keliru

Kekasih hati..
Kota kita berbenah adalah kesediaan dan  pengorbanan..
Demikian juga kedatanganmu
Adalah rasa yang harus aku kenyam dan telan, sebagai energi menata hati,
menata hidup  

Terima kasih penguasa hati
Dari mu aku berbenah...
https://youtu.be/Go38zOoWNDA

Suhawan tridoyo,
Ring road kota ngawi, 10012020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun