Cinta yang sempurna
20 DESEMBER 2017, 13:11
Aku kini sudah kembali utuh...
Kunikmati cerita ini..
Saat awalku mengenalmu..
....
Kita ?
Tak sepatutnya aku bicara kita...
Aku adalah orang yang mencintaimu...
Kamu orang yang pernah menjadi hatiku
tidak ada  keterikatan apapun...
Antara kita..
Maaf ...
Antara aku dan kamu...
Bahwa akhirnya aku harus berdarah darah ..
Itu mutlak Bukan sebuah kesalahanmu..
Dan tak ada rasa amarahku padamu..
...
Masih kuingat dengan malu malu
Kuperkenalkan diriku...
Alhamdulillah kau sambut dengan baik..
Sungguh satu nikmat yang tak ada dua..
Berdebar,
Malu ,
Ragu,
Kusebut namakupun terbata bata..
...
Rasanya seperti mimpi
Saat aku bisa mengenalmu...
Mengenalmu...
Ya....ya...Mengenalmu....
Berkali kali kusebut kata...itu..
Sekedar menyakinkan ku...
Aku benar benar bisa berkenalan denganmu...
Satu kebangganku..
Kebahagiaanku Â
Kegembiraan
Senang tiada terkira....
Seperti anak kecil  yang baru mendapat mainan
yang telah lama  diimpikan
Lihatlah betapa gembira si anak itu...
Ke manapun..
Kepada siapapun,
Dia pamerkan...
Dengan kejujuran hatinya...
Sangat  bangga...
Seandainya memungkinkan akupun akan berjingkrak...
Penuh kegirangan...
Ya seperti itu lukisan hatiku saat itu..
Saat bisa mengenalmu....
Ya ..Mengenalmu...
Walaupun pengetahuan ku tentang dirimu minim sekali..
Perkenalan ini..
Semoga menjadi awal  yang baik
Aku dan kamu
bisa saling berbagi..
Bisa saling mengenal Lebih dekat..
Temanmu, hobimu,
Kesukaanmu,..
Semua tentang dirimu..
Sangatlah menarik
berbincang..
Bercengkrama...
Menghabiskan waktu bersama..
Hingga aku bisa merasakan
Apa itu kenyamanan...
Apa itu kesempurnaan....
Sungguh sebuah mimpi besarku yang indah...
...
Pada dirimu kutemukan kesempurnaan..
Tentang mimpi-mimpi indahku
Juga sakitku yang berlipat lipat...
Mejatuhkan diriku.
ketempat yang paling rendah..
Hingga
Aku harus merangkak .
Aku harus tertatih tatih untuk berjalan...
Hatikupun patah  berkeping keping..
Berdarah darah...
Sakitkupun menjalar ke sekujur tubuhku.
Cintaku, sungguh menyiksa ku..
Keindahanmu tak lagi menjadi kebangganku..
Segala rasa, sesak dan sesak
Memenuhi rongga dada.
Memberatkan nafasku..
Berkali kali kutarik nafasku..
Kemudian Kuhempaskan..
Berharap beban ini berkurang..
Diriku seperti kehilangan nyawa..
Sedih dan sedih..
Aku Hanya bisa Diam..
Termenung..
Dengan pikiranku yang melayang
Entah kemana.
Tanpa suara..
air mataku tak bisa ku tahan..
Mengalir deras menjadi Isak tangis ku..
Inilah wujud  ketidakberdayaan...
Atas hatimu yang  tak bisa menerimaku..
Tak ada yang bisa kulakukan
Selain melepas kembali hatimu
Top banget ...
Top ...top...top..
Nikmat rasanya ....
Terima kasih teman
Darimu aku mengenal cinta yang sempurna...
Cinta yang sungguh cantik ..
Seganteng wajahmu...
Bergado-gado rasaku..
Terima kasih temanku..
...
Suhawan tridoyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H