Mohon tunggu...
suhatril isra
suhatril isra Mohon Tunggu... Konsultan - Bertualang dari waktu ke waktu

Membaca, foto, menulis tentang kondisi petani dan pertanian, pemberdayaan masyarakat melalui sekolah lapangan. lahir dan besar di Padang.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tanah yang Tanamannya Tumbuh Subur, Uji Tanah

12 Maret 2022   16:45 Diperbarui: 12 Maret 2022   16:48 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta pelatihan Udara Bersih Indonesia sedang melakukan pengamatan pada bedengan yang dialasi mulsa (Dokpri)

Tanah yang baik tanamannya tumbuh subur.  Pertanyaannya adalah tanah yang baik seperti apa sich?

dan Bagaimana cara mengetahuinya agar tanaman dapat tumbuh subur.

peserta pelatihan Udara Bersih Indonesia sedang melakukan pengamatan suhu tanah pada petak konvensional (Dokpri)
peserta pelatihan Udara Bersih Indonesia sedang melakukan pengamatan suhu tanah pada petak konvensional (Dokpri)

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dan diamati seperti :

1. Suhu tanah, bisa dilakukan dengan cara meletakan telapak tangan pada permukaan tanah atau menggunakan termometer.  Suhu sangat berhubungan dengan penguapan air dan kehidupan mikroba. Semakin panas tanah maka penguapan akan semakin tinggi dan mikroba akan mati.

Bagan Kelansungan Hidup Mikroorganisme (Dokpri)
Bagan Kelansungan Hidup Mikroorganisme (Dokpri)
Bagan Kelansungan Hidup Mikroorganisme (Dokpri)
Bagan Kelansungan Hidup Mikroorganisme (Dokpri)
Bagan Kelansungan Hidup Mikroorganisme (Dokpri)
Bagan Kelansungan Hidup Mikroorganisme (Dokpri)

2. Kelembaban tanah, dengan membuat bola-bola dari tanah atu menggunakan alat pengukur kelembaban. Jika bisa membuat bola-bola tanah maka tanah itu dikategorikan baik.

membuat bola-bola dari tanah (Dokpri)
membuat bola-bola dari tanah (Dokpri)

3. Penyerapan air kedalam tanah. Semakin banyak tanah mampu menyimpan air maka semakin baik tanah tersebut. Ini bermanfaat pada hari - hari tidak hujan.

1 x 1 meter, menghitung panjang dan dalam air yang dikucurkan (Dokpri)
1 x 1 meter, menghitung panjang dan dalam air yang dikucurkan (Dokpri)

5. Stabilitas tanah,

6.  Menghitung Cacing tanah, dengan menggali tanah panjang 25 cm x 25 cm x 10 cm. semakin banyak cacing semakain banyak cacing semakin baik.

Cacing  (Dokpri)
Cacing  (Dokpri)

7. Bahan Organik Tanah, bisa kita lihat dari seresah yang menutup tanah, warna tanah, dan bau tanah. 

8. Perkembangan akar, dengan melihat perkembangan akar tanaman. Semakin banyak dan kuat akar dengan perkembangan yang baik,  artinya semakin bagus tanahnya.

9. Pemadatan tanah, caranya dengan menjatuhkan tanah setinggi satu meter. Jika pecah menjadi banyak artinya tanahnya baik. 

Saat melakukan uji, kita membandingkanya antara satu lokasi dengan lokasi lainya ( misalnya : tanah yang diolah/dibakar dengan tanpa olah tanah) agar lebih mudah untuk menggambil kesimpulan terhadp kondisi tanah kita.

Uji ini dapat kita lakukan dari musim ke musim tanam.  Agar kita mengetahui bagaimana kondisi tanah kita.

Apa solusinya jika tanah kita tidak baik atau kurang baik?

1.  MANFAATKAN BAHAN ORGANIK DAN TIDAK MEMBAKAR BAHAN ORGANIK

2.  TIDAK MEMBUNUH MAKRO DAN MIKRO ORGANISME TANAH

3. TAMBAHKAN BAHAN ORGANIK 

Uji -uji yang tersebut diatas merupakan materi teknis yang dipelajari oleh petani peserta Pelatihan Kader Udara Bersih Indonesia pada hari kedua dan ketiga dari tujuh hari yang direncanakan.  Peserta berasal dari Sumatera Barat dan Aceh. Pelatihan ini diselenggarakan di Padang Sumatera Barat dari tanggal 10 - 16 Maret 2002.  

Program Udara Bersih Indonesia akan mempromosikan dan memberikan pelatihan tentang praktek pertanian Mulsa Tanpa Olah Tanah, Bedengan kayu (hgelkultur), dan Ayam dengan seresah dalam.

Program Udara Bersih Indonesia sedang dikembangkan di 8 Propinsi (Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Barat dan Lampung), 24 Kabupaten, dan 240 desa, dengan target sasaran: 18,000 petani. Program akan dilaksanakan selama 4 tahun, mulai dari Februari 2020 -- Maret 2024.  

Program Udara Bersih Indonesia diharapkan menjadi model/acuan yang dapat dikembangkan di daerah lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik di bidang ekonomi, kesehatan, dan sosial.

#Udara Bersih Indonesia dalam Jangkuan Kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun